Nestl Bangun Pabrik Rp3,14 T di Batang, Kepala BKPM: Izinnya Cepat dan Transparan
Ekonomi dan bisnis | 21 Mei 2021, 08:25 WIBBATANG, KOMPAS.TV- Nestlé Indonesia memulai pembangunan pabrik baru Nestlé Bandaraya seluas 19,8 hektare di Batang, Jawa Tengah. Total investasi yang dikeluarkan Nestlé adalah sebesar 120 juta juta dollar AS atau setara Rp3,14 triliun.
Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi 775.000 ton per tahun dan mulai beroperasi pada 2023. Pabrik Nestlé Bandaraya nantinya akan memproduksi produk susu cair Bear Brand dan minuman siap konsumsi Milo serta Nescafé.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, selama ini proses perizinan untuk pembangunan pabrik Nestle yang didirikan di Batang, Jawa Tengah, dilakukan secara cepat dan transparansi.
Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I Rp 219,7 T, BKPM Kejar Target Agar Tembus Rp 900 T
"Izin-izin enggak kita persulit lagi, perizinan Nestle ini kemarin kita urus dan enggak lama ngurusnya, enggak pakai duit. Ini enggak pakai amplop-amplop," kata Bahlil saat peletakan batu pertama Pabrik Nestlé Bandaraya secara virtual, Kamis (20/05/2021).
"Menahan izin sama dengan menahan lapangan pekerjaan, menahan izin sama dengan menahan laju pertumbuhan ekonomi. Jadi semua perizinan sekarang enggak kita persulit lagi," tambahnya.
Bahlil menyebut, investasi Nestlé ini akan menciptakan lapangan kerja untuk sekitar 200 ribu orang serta membuka kesempatan usaha baru di bidang pengembangan peternakan sapi perah bagi komunitas.
Baca Juga: Luhut Curhat Susahnya Cari Investasi 1 Miliar Dollar AS dari Luar Negeri
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar mengatakan, perusahaan optimistis dengan peluang usaha di Indonesia. Sehingga Nestlé pun mau membangun pabrik baru, meski masih pandemi.
"Dengan fokus untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku lokal, dan menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi yang aman dan lezat bagi konsumen kami, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia,” tuturnya.
Nestlé Indonesia juga menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang. Tujuannya, mengembangkan kemitraan dengan calon peternak sapi perah dan kelompok peternak untuk mengembangkan peternakan sapi perah dan bahan baku susu segar untuk pabrik baru tersebut.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV