> >

Ekonomi Pancasila sebagai Tumpuan Bangsa Demi Mencapai Kesejahteraan Ekonomi

Advertorial | 19 Oktober 2022, 19:00 WIB
Seminar episode keempat BPIP mengangkat judul Ekonomi Pancasila Demi Terwujudnya Kesejahteraan dan dilaksanakan secara hybrid di Unika Atma Jaya Jakarta. (Sumber: Dok. BPIP)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menyusul kesuksesan empat seminar sebelumnya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kompas TV kembali menyelenggarakan Seminar Pancasila 2022. Seminar kali ini dilaksanakan secara hybrid di Unika Atma Jaya Jakarta.

Seminar episode keempat ini mengangkat judul “Ekonomi Pancasila Demi Terwujudnya Kesejahteraan”. Frisca Clarissa ditunjuk sebagai host sekaligus moderator yang memandu jalannya seminar.

Resesi Global 2023 yang kian nyata serta kenaikan harga minyak dunia dan pangan menjadi realita yang harus dihadapi hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah memperingatkan masyarakat untuk menghadapi situasi tak menentu di masa mendatang.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan bangsa Indonesia ternyata sudah digagas oleh Bapak Koperasi Indonesia Muhammad Hatta. Dikutip dari prosiding Kongres Pancasila ke-4 antara Universitas Gadjah Mada dan Universitas Pattimura 2014, Muhammad Hatta pertama kali menyebutkan ekonomi Pancasila dalam artikelnya yang berjudul Pengaruh Kolonial Capital Indonesia.

Ekonomi Pancasila merupakan ekonomi kerakyatan yang pelaksanaannya bertujuan memenuhi kebutuhan tiap-tiap orang Indonesia, bukan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

Cara yang dilakukan tentu saja memenuhi unsur keadilan sosial bagi seluruh masyarakat seperti sila ke-5 dalam Pancasila. Ekonomi Pancasila sebagai jalan tengah atas gerakan ekonomi ini juga termaktub dalam Pasal 33 UU 1945.

Selain itu, ekonomi Pancasila menjadi fondasi utama bagi perekonomian Indonesia yang teratur sehingga konomi kerakyatan yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Baca Juga: Seminar Pancasila 2022 BPIP: Kupas Tuntas Lintas Generasi Pidato Bung Karno di Sidang Umum PBB

Sumber-sumber ekonomi penting yang memenuhi hajat orang banyak harus dikuasai oleh negara untuk kemaslahatan bangsa dan negara segala kekayaan sumber daya alam diperuntukkan untuk kemakmuran rakyat.

Indonesia terus menunjukkan perannya dengan berkembangnya koperasi gotong royong di berbagai daerah. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian.

Dengan berpegang pada konsep ekonomi Pancasila Indonesia akan mampu menghadapi segala tantangan ekonomi dunia dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D dalam pidato pembukaannya menyampaikan, melalui seminar ini diharapkan dapat diperoleh gagasan-gagasan yang disumbangkan oleh para pemateri bagi permalahan ekonomi Indonesia maupun dunia.

Yudian memaparkan, dalam Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2018 pasal 3 BPIP mempunyai tugas membantu presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh.

Keberkelanjutan tugas tersebut juga diperkuat oleh Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan tersebut menegaskan Pancasila menjadi muatan wajib dalam kurikulum di tiap jenjang pendidikan.

Pada dasarnya, Pancasila menjadi pedoman hidup dan pandangan dan seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan, Pancasila mampu menjadi bintang penuntun dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan negara. Oleh karena itu, Pancasila memiliki setidaknya tiga hal dan menjadi way of life.

Pertama, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Artinya, Pancasila menjadi sumber petunjuk untuk menuju kehidupan yang makmur dan sejahtera. Pancasila juga menjadi sekumpulan nilai yang terangkai secara sistematis yang difungsikan sebagai acuan dasar untuk berpikir bersikap dan perilaku.

Baca Juga: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Gelar Seminar Ekonomi Pancasila di Universitas Katolik Atma Jaya

Kedua, Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila menjadi kepercayaan dasar dan sumber dari segala sumber hukum yang menjadi acuan agar kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan dengan lima prinsip nilai Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan.

Ketiga, Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila dan paham yang dianut oleh bangsa Indonesia yang paham tersebut terbuka bebas aktif dan memiliki dimensi realitas idealitas dan fleksibel yang bersambungan dengan harapan mengenai masa depan yang lebih baik.

Tidak dipungkiri bahwa para depan bangsa menjadi fondasi utama dalam keberlanjutan kehidupan yang menentukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Pancasila memang memainkan peran vital dalam membangun konsep ekonomi Indonesia.

Hal ini serupa dengan halnya konsep ekonomi yang diperkenalkan oleh presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pada 7 Agustus 1965 yang terformulasikan dalam konsep Trisakti, yaitu berdaulat dalam politik nerdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Bagi Presiden Soekarno, berdikari secara ekonomi bukan hanya soal menolak gagasan imperialisme dan neokolonialisme tetapi juga soal memberdayakan ekonomi lokal dan global.

Proklamator dan sekaligus Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia Muhammad Hatta juga mengenalkan koperasi sebagai bagian dari ekonomi rakyat yang bertumpu melalui pemikiran konsep Soekarno dan Hatta.

Konsep ekonomi Pancasila kemudian diproduksi ulang oleh paling tidak dua ekonom Indonesia yang sangat terkenal, yaitu Profesor Agus Salim dan Profesor Mubyarto pada tahun 80-an.

Namun, pengembangan konsep tersebut tidak berlanjut hingga akhirnya terputus. Seminar ini diharapkan dapat membuka dan melahirkan kembali gagasan-gagasan ekonomi Pancasila yang kelak juga mampuu teraktualisasikan dalam kebijakan pemerintah.

Selain peran pemerintah, diperlukan upaya kolaboratif serta elaboratif bagi para pengusaha Indonesia, terutama para kaum muda yang sekarang memiliki peran positif untuk merambah dunia usaha. Bangsa Indonesia seharusnya masih optimis bahwa nilai-nilai Pancasila sejatinya bisa diterapkan oleh semua pihak untuk bisa saling bergotong-royong agar bangkit bersama melewati masa sulit.

Diskusi Seminar Pancasila Episode Keempat: Ekonomi Pancasila Demi Terwujudnya Kesejahteraan

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU