Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2022 Gaungkan Pentingnya Partisipasi Anak Muda dalam Demokrasi
Advertorial | 12 Oktober 2022, 10:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Perhelatan Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 hari kedua di The Tribrata, Jakarta, berlangsung semarak dipenuhi para pengunjung dari berbagai kalangan, khususnya milenial dan generasi Z.
Acara yang sebelumnya dikenal dengan nama Indonesia Millennial Summit ini pada 2022 mengusung tema ‘Indonesia Fast Forward’ dan menghadirkan sejumlah tokoh inspiratif Indonesia dari berbagai latar belakang pekerjaan.
Di IMGS 2022, para pengunjung dapat mengikuti sesi-sesi diskusi bersama para pembicara dengan topik yang berbeda-beda di tiga panggung utama, yaitu Visionary Leaders, Future
is Female, dan Talent Trifecta.
1. Anak muda yang makin kritis demi berjalannya proses demokrasi
Di pagi hari, panggung Visionary Leaders menghadirkan sesi bertemakan The Future of
Indonesia Democracy.
Sesi ini terinspirasi dari hasil riset Indonesia Millennial Report & Indonesia Gen-Z Report yang menyatakan 75 persen generasi Millennial dan Gen-Z optimis terhadap demokrasi Indonesia.
Sesi ini dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, Executive Director Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, Jurnalis, dan Jurnalis & Founder Narasi Najwa Shihab.
Baca Juga: Milenial dan Gen Z Wajib Tahu! Ada Hunian Berkonsep "Transit Oriented Development" di Pusat Kota
Di sesi ini, mereka membahas tentang anak muda yang cenderung bersikap optimis
sekaligus makin kritis, yang menandakan bahwa proses demokrasi Indonesia bergerak ke
arah yang lebih baik.
Najwa Shihab mengatakan, sikap optimis menandakan kesetiaan pada proses demokrasi. Menurut Najwa, jika ada perbaikan sebaiknya didukung, tetapi kemunduran harus dilawan.
"Banyak alasan untuk bersikap optimis untuk negeri ini, misalnya masyarakat kita itu sangat resourceful. Anak muda sadar bahwa demokrasi itu messy dan kesadaran itu membuat kita realistis sekaligus optimis. Anak muda yang makin kritis pun menunjukkan mereka percaya dan setia pada proses demokrasi,” jelas Najwa.
2. Peran politisi perempuan sebagai representasi kepentingan rakyat
Sesi menarik lainnya di panggung Visionary Leaders mengangkat topik Women's Voice in
Politics and Decision Making.
Sesi ini menghadirkan empat perempuan yang berkecimpung di dunia politik, yaitu Anggota DPR RI Intan Fauzi, Anggota DPR RI Puteri Komarudin, Anggota DPR RI Riezky Aprilia, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati.
Keempat politikus perempuan tersebut membahas bahwa masih banyak anggota dewan
yang memang bekerja untuk menyuarakan aspirasi masyarakat. Mereka pun menekankan pentingnya pendidikan politik untuk anak muda agar partisipasi anak muda lebih besar dan
memahami kerja DPR lebih baik.
Baca Juga: Catat! Ini Deretan Cara untuk Capai Kesehatan Finansial bagi Milenial
“Di DPR, kami sebagai anggota dewan perempuan mewakili para perempuan di parlemen dan selalu bekerja mengusahakan perubahan untuk masyarakat. Namun dengan status kami yang masih menjadi anggota, kami memiliki keterbatasan dalam mengusahakan aspirasi masyarakat,” ujar Puteri.
Di akhir sesi, para pembicara juga mengingatkan pentingnya memiliki support system yang baik agar perempuan dapat berkarya di luar ranah domestik mereka.
3. Pentingnya menjadi diri sendiri dalam berkarya
Salah satu sesi yang ditunggu-tunggu di panggung Talent Trifecta, yaitu sesi Be Authentic:
Staying On Top Of Trends.bersama Content Creator Keanu, Content Creator Aul
Tutorialhidub, dan Content Creator Baim Wong.
Dimulai dari Baim Wong, para pembicara secara bergantian menceritakan awal mula merintis karir menjadi content creator. Lebih lanjut, ketiganya membagikan pengalaman menjadi content creator, termasuk tantangan, tips dan trik.
Baim memaparkan, tantangan terbesar seorang content creator adalah mempertahankan pencapaian karena lebih sulit mempertahankan dibandingkan meraih.
Baca Juga: Tren Work From Anywhere (WFA) yang Lagi Digandrungi Milenial
"Sehingga, kita mesti berpikir lebih kreatif dan menganalisis tren yang ada agar dapat keep up with the pace. Selain itu, berkolaborasi dengan orang lain dan belajar dari mereka,” jelas Baim. Keanu pun menambahkan pentingnya menjadi diri sendiri dalam berkarya.
4. Motivasi dari dalam diri agar perempuan dapat menjadi versi terbaik dirinya
Sesi terakhir di panggung Future is Female bertemakan How to Gain A Respected Position
in A Patriarchal Culture. Untuk membahas topik tersebut, sesi ini dihadiri oleh tiga
pembicara dari berbagai bidang yang berhasil menempati posisi strategis di sektor
masing-masing.
Ada Pilot Perempuan Garuda Indonesia Tania Artawidjaya, Founder Queenrides Iim Fahima Jachja, dan Secretary General Asian Federation of PsychiatricAssociations Nova Riyanti Yusuf.
Sesi ini membuka wawasan bahwa budaya patriarki dan seksisme sudah ada sejak dahulu.
Pemerintah, masyarakat, karier, pendidikan, kapitalisme, hingga perempuan itu sendiri ikut
andil melestarikan budaya patriarki.
“Di Indonesia, ada kesempatan bagi perempuan untuk unjuk gigi, tetapi ada bidang-bidang yang budaya patriarkinya masih kental.” ungkap Nova.
Oleh karena itu, perempuan mesti memiliki self-motivation dan support system yang baik, misalnya pasangan, untuk menentang budaya patriarki dan menjadi versi terbaik dirinya.
Baca Juga: Skala Prioritas yang Harus Diperhatikan Milenial Sebelum Beli Rumah
Keseruan IMGS 2022 telah berlangsung selama dua hari, yaitu 29–30 September 2022. Sejak hari pertama, IMGS 2022 telah menyuguhkan banyak sesi dengan berbagai topik yang relevan untuk milenial dan generasi Z.
Banyak pejabat publik, pemimpin di sektor privat, hingga anak muda berprestasi di bidang olahraga dan industri kreatif yang hadir dan dengan senang hati membagikan pengalaman mereka untuk memotivasi pemuda lainnya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana mempercepat bangkitnya Indonesia pascapandemi sekaligus mewujudkan Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV