Review Film: Vacation Friends
Advertorial | 1 Oktober 2021, 15:35 WIBMeski begitu, harus diakui, penyajian momen liburan itu sendiri dalam unsur sinematografi film ini cukup powerful untuk memberikan visualisasi yang meyakinkan. Hotel bintang lima, laut lepas yang indah, dan bahkan minuman musim panas yang menyegarkan tertangkap dalam sorotan kamera untuk menggoda pemirsa yang haus akan suasana dan kesenangan saat berlibur.
Meski mengabadikan momen-momen tersebut dipercepat dan beberapa di antaranya dihadirkan secara sekilas, namun kesan kedua kekasih sedang menikmati liburan gratis tersampaikan dengan baik kepada penonton.
Liburan seru ini juga didukung dengan scoring yang hadir menggantikannya dengan tempo yang semakin menambah kesan unlimited fun.
Karakterisasi antara dua pasangan juga masuk akal. Apa yang terjadi ketika pasangan yang "kaku dan lurus" dihadapkan dengan pasangan yang "bebas dan gila"? Tentunya akan banyak sensasi baru satu sama lain yang cenderung membuat pasangan "kaku dan lurus" merasa terpojok dan tidak nyaman.
Itulah yang terjadi pada Marcus dan Emily, sebenarnya mereka sengaja merugi dengan tidak berusaha berkomunikasi setelah liburan dengan dua teman liburan baru mereka.
Penokohan inilah yang membuat adegan-adegan tersebut menghibur penonton, apalagi saat Marcus semakin frustasi dengan sikap gila Ron. Frustrasi Marcus memuncak ketika Ron merenggangkan hubungannya dengan calon ayah mertuanya, ayah Emily.
Awalnya ayah Emily selalu meragukan dan meremehkan Marcus karena menganggap perusahaan konstruksi yang dijalankannya tidak mampu menandingi keluarga Emily yang berada di kelas ekonomi atas dan berpendidikan. Belum lagi, ketegangan serupa juga hadir dalam hubungan Marcus dan calon iparnya.
Di satu sisi, terkadang Ron bisa menjadi tameng yang menyelamatkan Marcus dari masa depan ipar dan ipar yang meremehkannya, akan tetapi dalam hubungan Marcus dengan keluarga Emily roy bisa menjadi bom waktu untuk mereka.
Hal yang tidak berbeda untuk Emily dan Kyla, meskipun film tidak terlalu fokus pada dua teman baru seperti pada Marcus-Ron. Digambarkan bahwa Emily merasa tidak nyaman dengan pendekatan Kyla yang berlebihan kepada neneknya dan sering mengeluarkan kata-kata kasar di depan keluarga Emily.
Seluruh kontras antara Marcus-Emily dan Ron-Kyla secara mengesankan ditampilkan oleh permainan peran Lil Rel Howery-Yvonne Orji dan John Cena-Meredith Hagner. Keempat aktor dan aktris tersebut menyuguhkan chemistry yang patut diapresiasi, terutama untuk John Cena dalam perannya sebagai Ron.
Ia begitu hebat tampil dengan berbagai sikap yang menjengkelkan sekaligus tidak nyaman, namun juga bisa menjadi karakter paling menghibur di film ini. Dia paling tahun kapan harus tampil dalam akting konyol, maskulin, hingga emosional.
John Cena sebagai Ron pantas mendapatkan gelar teman paling menyebalkan tahun ini, tetapi juga bisa menjadi teman paling berharga.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV