BANYUWANGI, KOMPAS.TV – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melanjutkan komitmennya dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Melalui program Bakti BCA, perseroan mendukung penelitian dan pembuatan “Intan Ruang” oleh Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF).
“Intan Ruang” merupakan alat inkubasi telur penyu buatan berskala ruang dengan volume 12 m3 ,yang dapat meningkatkan kemungkinan penetasan tukik secara signifikan.
Selain tidak memerlukan media pasir, “Intan Ruang” tercatat memiliki rasio keberhasilan penetasan telur penyu yang tinggi sejak digunakan pada Mei 2024, yakni di atas 90 persen.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata rasio keberhasilan penetasan dengan metode relokasi ke sarang semi alami yang pernah dikelola BSTF sebelumnya.
Keunggulan lainnya dari “Intan Ruang” adalah kemampuan untuk mengatur suhu dan kelembapan udara selama proses inkubasi telur penyu berlangsung. Sebagai hasilnya, upaya ini dapat lebih baik mengatur rasio jenis kelamin anak penyu (tukik) yang akan menetas.
Dari sisi kapasitas, “Intan Ruang” juga dapat menampung hingga 15.000 telur penyu. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan kapasitas “Intan Box” (media inkubasi telur serupa dengan bentuk kotak berukuran 120x60x46 cm) yang sebelumnya pernah didukung oleh Bakti BCA, yaitu sekitar 1.000 telur penyu.
Baca Juga: Bakti BCA, Langkah Konkret Dukung Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Saat ini, “Intan Ruang” dan “Intan Box” telah mendapatkan surat pernyataan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk dapat diberikan Paten Sederhana, dan sedang berproses final untuk penerbitan Sertifikat Paten Sederhana.
Sebelumnya, invensi lain dari BSTF bernama “Sari Box” yang juga didukung penelitian dan pembuatannya oleh Bakti BCA, telah mendapatkan Sertifikat Paten Sederhana dengan Nomor Paten IDS000006489.
“Sari Box” merupakan alat terapi untuk mempercepat kuning telur yang masih besar agar terserap ke dalam tubuh tukik, dan menjadi cadangan makanan selama 4 hari kembali ke laut.
Pembina BSTF Wiyanto Haditanojo menyebutkan, pemanasan global menyebabkan mayoritas penyu yang mentas di alam saat ini berjenis kelamin betina.
Padahal di alam liar, seekor induk penyu betina memerlukan antara 4 sampai 6 penyu jantan untuk membuahi telur-telur yang ada di dalam indungnya dalam sekali musim bertelur.
Wiyanto menjelaskan, selain meningkatkan efektivitas penetasan telur penyu, inovasi seperti Intan Box dan Intan Ruang diharapkan dapat lebih baik mengontrol rasio jenis kelamin penyu.
Wiyanto turut menyampaikan terima kasih atas dukungan Bakti BCA dalam inovasi Intan Box dan Intan Ruang. Selain itu, pihaknya juga berterima kasih atas bantuan penelitian dari Universitas Airlangga, serta dukungan pemerintah melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir & Laut Padang (BPSPL) terhadap usaha pelestarian penyu di Banyuwangi.
"Kami berharap kolaborasi Bakti BCA dan BSTF dalam pelestarian penyu ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain di Indonesia," ucap Wiyanto.
Baca Juga: Tanam Puluhan Ribu Pohon di Bali, Bakti BCA Targetkan Manfaat Ekologis dan Ekonomi Bagi Masyarakat
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan, Bakti BCA merasa terhormat dapat ambil bagian dalam mendukung penelitian dan pembuatan Intan Ruang oleh rekan-rekan BSTF.
Hera meyakini bahwa kehadiran Intan Ruang dapat menjadi faktor penting dalam keberhasilan pelestarian penyu di Banyuwangi dan Indonesia.
"Melalui pilar Bakti Lingkungan, kami berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam segala upaya pelestarian penyu, sehingga berdampak bagi terciptanya ekosistem laut yang sehat, dan pada gilirannya dapat menciptakan manfaat bagi perekonomian masyarakat di daerah,” pungkas Hera.
Wilayah maritim Indonesia merupakan habitat enam jenis penyu dari tujuh jenis yang ada di dunia. Ketujuh jenis penyu yang ada di dunia itu, telah masuk ke dalam red list di IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dan Appendiks I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).
Hal itulah yang mendorong Bakti BCA ikut serta dalam upaya pelestarian hewan ini. Sebagai informasi, dukungan Bakti BCA terhadap BSTF tidak dimulai setahun atau dua tahun ke belakang.
Selain mendukung riset dan pembuatan Intan Box dan Intan Ruang, Bakti BCA telah mendukung pelepasan lebih dari 24.000 tukik, merelokasi lebih dari 400 sarang telur penyu, dan menanam 300 pandan laut sebagai tanaman vegetasi pantai. Seluruh dukungan tersebut dilaksanakan dalam periode 2016 hingga 2023.
Edukasi terkait urgensi keberadaan penyu kepada masyarakat juga dilakukan Bakti BCA, berkolaborasi bersama pemerintah dan beberapa pihak.
Pada kesempatan kali ini, BCA dan BSTF mengajak 100 pelajar dari 2 sekolah dasar di Banyuwangi, untuk mendapatkan edukasi terkait pelestarian penyu.
Kegiatan yang dilakukan di Pantai So Long, Banyuwangi, ini ditutup dengan pelepasan lebih dari 1.600 tukik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.