Baca Juga: ITS Surabaya Bangun Galeri Riset dan Inovasi Teknologi, Fasilitasi Generasi Muda Mengenal Sains
Fluigent, perusahaan teknologi terdepan dalam bidang mikrofluida, meluncurkan OMI, lab terkecil di dunia pada gelaran CES 2022.
OMI dapat meniru organ hidup seperti kulit, paru-paru, atau bahkan otak.
Benda yang berukiran lebih kecil dari kotak sepatu ini mampu mengemulasi biologi melalui organ-on-chip untuk memprediksi respons manusia.
Portabel dan terhubung, model in vitro yang diaktifkan oleh OMI dapat memberikan kemajuan signifikan dalam pemahaman tentang penuaan, kemampuan untuk menyesuaikan perawatan dalam waktu singkat, pengembangan obat-obatan, dan studi penyakit menular.
Menurut Oakland News Now, laboratorium terkecil ini mampu membuat berbagai eksperimen lebih sederhanak, otomatis, dan andal serta dapat secara drastis mengurangi kebutuhan eksperimen pada hewan.
OMI Fluigent adalah salah satu platform pemodelan organ manusia otomatis pertama pada chip untuk pengujian in vitro obat, racun, dan terapi.
Benda ini juga dapat membantu para ilmuwan untuk mengembangkan pemodelan organ manusia yang lebih baik, memungkinkan pembiakan sel dalam kondisi yang dekat dengan lingkungan in vivo.
Perusahaan mengeklaim, OMI selangkah lebih maju dalam mikrofluida dan akan memungkinkan untuk melakukan penelitian pra-klinis lebih cepat, lebih murah, serta efisiensi yang lebih tinggi.
Baca Juga: AWS Asia Pasifik Jakarta Pacu Pemerataan Teknologi Cloud Berbagai Sektor Usaha
Maicat dari perusahaan Macroact membuat robot kucing yang bisa menjadi peliharaan.
Kucing robot otonom bertenaga AI yang lucu dan interaktif ini menggunakan teknologi yang menggabungkan AI ke dalam robotika untuk menghasilkan pengalaman empatik dan personal bagi pengguna.
Kontrol otonom dan teknologi AI memungkinkan robot untuk memahami dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Pada saat yang sama, sensor pasif dan aktif mendukungnya untuk bernavigasi dan beroperasi di rumah, dan memungkinkan integrasi yang mudah dengan teknologi rumah pintar lainnya melalui aplikasi pihak ketiga.
Dengan begitu, teknologi ini lebih dari sekadar robot kucing, melainkan Maicat bisa menjadi pusat kendali rumah pintar.
Morari Medical sekali lagi memamerkan perangkat teknologi seks 'Mor' yang membantu menghentikan ejakulasi dini dan meningkatkan kinerja seksual pria.
Masih dalam tahap prototipe, patch yang dapat dipakai ini dirancang untuk dipasang di antara skrotum dan anus selama hubungan seksual.
Dengan menekan tombol pada aplikasi smartphone yang dikendalikan oleh pemakainya atau pasangannya, dapat menghilangkan keinginan untuk ejakulasi dan meningkatkan kinerja seksual.
Jeff Bennett, CEO dan pendiri Morari Medical, yang mengembangkan patch tersebut, mengatakan, "PE (ejakulasi dini) adalah disfungsi seksual pria yang paling umum dan dialami oleh 30 persen pria. Ini adalah misi kami untuk menggunakan teknologi terbaru untuk membingkai ulang klimaks, mengontrol dan melayani jutaan pria untuk mendorong kesenangan, meningkatkan harga diri, dan menjalani kehidupan seksual yang sehat dan terpenuhi."
Morari Medical berencana untuk meluncurkan Mor pada 2023, tetapi belum mengumumkan harga yang ditetapkan.
Baca Juga: Berjalan-jalan di Bawah Kerlipan Lampu Berteknologi Canggih, Hanya di "Yorunoyo" Yokohama Jepang
Sumber : Interesting Engineering
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.