"Rapid adalah satu-satunya mode yang bisa diakses dengan mudah dengan sekali klik di menu utama Chess.com. Itu satu-satunya mode yang bisa dimainkan tanpa mengubah pengaturan," tutur Ali.
Adapun mode lainnya, seperti Blitz dan Puzzle, tidak dimainkan Dadang karena berbagai alasan tambahan.
Baca Juga: Geger Akun Orang Indonesia yang Diblokir gara-gara Kalahkan Gamer GothamChess di Chess.com
Di mode Blitz (5 menit), Dadang mengaku tidak bisa mengikuti jalannya permainan yang dituntut harus berpikir cepat karena faktor usia.
Sedangkan untuk Puzzle, ia tak begitu tertarik dengan mode permainan tersebut.
Keunikan Dadang lainnya adalah kebiasaannya yang mencatat tiap langkah dalam satu pertandingan catur. Sebelum mengenal Chess.com, Dadang sering bermain melawan komputer (bot) di aplikasi Shredder Chess.
Bot ini, dirancang sedemikian rupa sehingga kemampuannya setara dengan pecatur yang memiliki ELO 2.600 ke atas.
Tak sekadar melawan bot, Dadang juga kerap mencatat tiap langkah yang dibuatnya agar paham bagaimana pola permainan orang yang memiliki ELO 2.600.
"Di tiap pertandingan, ayah selalu mencatat semua langkah yang dibuat ke dalam buku Notasi Catur dan mengingatnya untuk dipakai di pertandingan lainnya," tambah Ali.
Selain gemar mencatat tiap langkah, kepiawaian Dadang juga berasal dari pengalamannya di masa lalu, di mana ia pernah bergabung dengan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) dan menjuarai berbagai turnamen catur.
Baca Juga: Levi: Catur 3 Langkah Itu Judi - ULTIMATE SHOW 5 | SUCI IX
"Bapak saya pernah menjuarai 7 turnamen catur daerah. Tidak selalu juara 1, pernah juara 3, 7, hingga 13. Kalau turnamen yang diselenggarakan oleh kantor tempat ayah saya bekerja, itu (gelar juaranya) sudah tak terhitung," klaim Ali.
Hal itu ia buktikan dalam sejumlah dokumen yang disebar melalui akun Google Drive-nya. Dokumen-dokumen tersebut mencakup Piagam Penghargaan Kejuaraan Catur Sekota Singkawang, Kalimantan Barat, dan foto Dadang yang mejeng di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-18 Zona Kalimantan.
Meski rela akunnya diblokir, Dadang sendiri terpaksa harus menanggalkan sejumlah mimpi yang dibuatnya ketika memmulai bermain di Chess.com.
Baca Juga: Master Catur Indonesia Susanto Punya Misi Kejar Poin Usai Pandemi Corona
Salah satunya bertemu dengan para pemain catur profesional asal Indonesia.
"Salah satu tujuan awal ayah main Chess.com belum terwujud, yaitu bertemu dengan pemain terkenal Indonesia, seperti Susanto Megaranto atau Sean Winshand," ungkap Ali.
Dengan akun Dewa_Kipas yang memiliki ELO 2.311, impian tersebut otomatis kandas karena akunnya telanjur sudah diblokir.
Terkait penangguhan akun sendiri, Dadang justru mengaku bersyukur akunnya diblokir.
Sebab, ia tak lagi kecanduan game ini dan bisa menjalankan kehidupannya dengan normal kembali.
"Sebenarnya bapak saya bersyukur karena akunnya diblokir, karena selama ini dia selalu bermain sampai lupa waktu. Dan (pemblokiran) ini seakan seperti diingatkan supaya berhenti main," jelas Ali.
"Tidak ada rencana untuk mengembalikan akun yang terblokir, biarlah bapak saya beristirahat dengan tenang," pungkas Ali.
Baca Juga: PB Percasi Beri Apresiasi Bagi Pecatur Berprestasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.