“Diskuinya dulu begitu, tapi pada waktu itu timbul pro kontra di sini juga, di kantor ini juga begitu, lalu teman-teman juga begitu, kemudian di TPN, di lingkungan partai politik pengusung juga begiitu. Itu kan harus didengar juga semua,” bebernya.
Akhirnya, kata Mahfud, ia mengambil keputusan, akan mundur pada tanggal 14 Februari 2024 sesudah pencoblosan.
“Sesudah quick count, apa pun hasilnya lah saya mundur karena satu putaran saya sudah nggak dengan pemerintah, masa saya mau ikut terus.”
“Tapi kemudian ada yang dikutip Pak Ganjar tadi bahwa pokoknya menteri harus mundur, termasuk Pak Mahfud. Tentu saya tidak bisa kan kalau tidak merespons itu dengan posititf, gitu,” tambahnya.
Oleh sebab itu, Mahfud pun merasa bahwa hari ini merupakan momentum yang tepat, yakni bertemu dengan Presiden Jokowi terlebih dahulu untuk mengundurkan diri.
“Ketemu Pak Jokowi dulu, karena dulu saya diangkat dengan penuh penghormatan, saya harus pergi dengan penuh penghormatan. Tidak tinggal gelanggang colong kelayu, kata orang Jawa,” imbuhnya.
“Saya tidak mau datang hanya kirim surat melalui Mensesneg. Saya bilang nggak, saya mau ketemu Pak Jokowi.”
Baca Juga: Kampanye Akbar di Malang, Kaesang Ajak Tak Coblos Gambar Prabowo tapi Wajah Gibran
Waktu itu, kata dia, Pratikno memang menjadwalkan pertemuan dengan Jokowi pada hari Senin lalu, dan Jokowi pun menjawab bahwa bisa secepatnya.
“Tetapi saya yang di luar kota, saya ada di Medan, terus ke Riau, terus ke mana. Begitu sampai ke Jakarta Pak Jokowi yang keluar kota, ke Bantul dll.” tandas Mahfud MD.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.