Hasil penelitian menunjukkan, jenis Porites lobata dan Porites cylindrical menunjukkan ketahanan suhu yang lebih baik dibandingkan jenis lainnya.
Hasil lain menyebutkan, beberapa jenis karang di Stasiun Kalig menunjukkan ketahanan suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis karang di Salabafunuatsa.
Acropora hyacinthus, Acropora formosa, dan Pocillopora verrucosa menunjukkan ketahanan suhu yang lebih baik di Salabafunuatsa.
Sedangkan Acropora humilis, Seriatopora hystrix, dan Stylophora pistillata menunjukkan ketahanan suhu yang lebih baik di Stasiun Kalig.
"Penelitian ini akan terus berlanjut sepanjang 2025 dengan melakukan eksperimen di beberapa lokasi yang berbeda. Nantinya, data ini diharapkan bisa menjadi dasar untuk merumuskan strategi konservasi terumbu karang yang lebih tangguh dan dapat direplikasi ke wilayah perairan lain di Indonesia," ujar Yusuf.
Apa yang disampaikan oleh Yusuf diperkuat oleh peneliti pemutihan karang Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat BRIN, Rita Rachmawati.
Seperti diketahui, terumbu karang akan mengalami pemutihan (bleaching) yang disebabkan oleh suhu air laut yang naik karena perubahan iklim.
Baca Juga: Soal Ekspor Pasir Laut, Jokowi: Itu Pasir Hasil Sedimentasi yang Ganggu Pelayaran dan Terumbu Karang
Menurut Rita, penerapan rehabilitasi ekosistem terumbu karang menggunakan karang yang berpotensi lebih tahan terhadap kenaikan suhu air laut.
Hal ini dapat meningkatkan kesuksesan perbaikan ekosistem terumbu karang yang rusak dalam jangka panjang.
Karena menurutnya, beberapa terumbu karang memiliki kemampuan bertahan pada saat terjadi pemutihan karang massal.
"Ketahanan karang terhadap kenaikan suhu laut berpotensi dapat ditingkatkan dengan ‘latihan’ tertentu untuk karang yang sebelumnya mudah terkena pemutihan karang, yang di masa mendatang dapat menjadi agenda eksperimen berikutnya untuk diterapkan, sehingga semakin memperbesar tingkat keberhasilan rehabilitasi ekosistem terumbu karang," jelas Rita.
Hasil riset ini menjadi harapan baru bagi kelestarian terumbu karang di Indonesia.
Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan strategi konservasi yang bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati laut dalam menghadapi perubahan iklim.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Yayasan Konservasi Alam Nusantara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.