YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk pertama kalinya di Indonesia, pameran space food digelar.
Perhelatan yang menghadirkan potensi-potensi makanan yang bisa dikembangkan di luar Planet Bumi ini digelar di Kampung Alien Nanggulan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/3/2024).
Pameran space food diinisiasi oleh Indonesia Space Science Society (ISSS), yang berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Podomoro University, dan Kampung Alien.
Pameran dan Lokakarya ini dipandu oleh seniman, periset, dan akademisi Dina Vitalienitas Lestari dan Ivan Permana Putra Ph.D, seorang pakar bidang Micologist dan periset senior IPB.
Turut hadir pula M Dwi Marianto dari Insitut Seni Indonesia ini, sebagai salah satu kolaborator dalam proyek tersebut.
Pameran Space Food kali ini adalah juga menjadi program awal VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station) yang bernama V-SF dan V-SFM.
Pada kesempatan ini Direktur ISSS Venzha Christ juga mengundang Gunalan Nadarajan dari University of Michigan Amerika, untuk hadir sebagai salah satu penasihat program VMARS.
Baca Juga: Mengintip Keseruan Kelas Terbuka Astronomi dan Sains Antariksa di Kampung Alien saat Super Blue Moon
Menurut Venzha Christ, kolaborasi lintas disiplin ini diharapkan bisa menjadikan impian Indonesia untuk bisa berperan aktif dalam pengembangan sains Antariksa dan eksplorasi luar angkasa di level global.
Dalam paparannya, Dina Vitalienitas Lestari menerangkan kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia berdampak positif bagi Indonesia untuk turut andil dalam sains antariksa dan eksplorasi ruang angkasa dunia.
Terlebih, ada peningkatan usaha ekplorasi para periset serta peneliti bidang sains dan teknologi.
“Space food adalah yang paling mungkin untuk dilakukan saat ini,” ujarnya.
Sementara Ivan Permana Putra menilai, Indonesia mempunyai kekayaan spesies jamur yang sangat luar biasa.
Tapi masih belum terdata dengan baik atau masih terus dibutuhkan usaha-usaha periset untuk bisa lebih dieksplorasi lagi keberadaannya.
“Banyak penamaan Jamur yang diberi nama-nama baru, termasuk “Jamur Alien” yang juga turut dipamerkan tahun lalu pada pameran terdahulu, hasil penemuan baru dari riset yang dilakukan oleh periset dari IPB,” ucapnya.
Pada tahun ini, Indonesia UFO Festival 2024 juga akan kembali digelar selama satu bulan penuh pada Juli 2024.
Festival akan diadakan di berbagai tempat berbeda, diikuti oleh ratusan partisipan dari dalam dan luar negeri, dan dikemas dalam acara yang beragam.
Festival ini meliputi ranah astronomi, sains antariksa, SETI, UAP, ET, dan space art.
Baca Juga: Indonesia UFO Festival 2023 Luncurkan Kampung Alien Pertama
Dalam festival ini, berbagai komunitas lintas disiplin juga akan berpartisipasi dan datang dari berbagai kota serta provinsi di Indonesia.
Mereka mengikuti ke berbagai acara yang akan digelar sepanjang bulan Juli, antara lain Pameran “Wayang Alien”, Workshop “Space Farming”, Pameran “Space Art”, UFO Camp, Space Sound, Indonesia UFO Day, Proyek “Space Food” pertama di Indonesia, serta “International SETI Conference” #06 2024.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.