Hal ini mirip dengan efek yang terlihat pada pecandu narkoba.
2. Desensitisasi Seksual
Ketika seseorang terlalu sering terpapar pada konten pornografi yang keras, otaknya dapat mengalami desensitisasi seksual.
Artinya, orang tersebut mungkin memerlukan stimulasi seksual yang lebih ekstrem atau beragam untuk mencapai kepuasan.
Hal ini dapat mengganggu kehidupan seksual dalam kehidupan nyata.
3. Ketergantungan dan Penarikan
Pornografi dapat membuat otak merilis dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan sensasi kenikmatan.
Hal ini dapat menyebabkan perkembangan ketergantungan terhadap pornografi, di mana seseorang merasa kesulitan untuk berhenti mengonsumsi konten tersebut.
Ketika mencoba untuk berhenti, individu ini bisa mengalami gejala penarikan seperti ketidaknyamanan, kecemasan, dan iritabilitas.
4. Pengaruh terhadap Hubungan
Paparan berlebihan terhadap pornografi juga dapat memiliki dampak negatif pada hubungan manusia.
Ketika salah satu pasangan menjadi terlalu terikat pada pornografi, ini bisa mengakibatkan ketidakpuasan dalam hubungan intim mereka, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan tersebut.
Baca Juga: Gampang, Ini Cara Menonaktifkan Akun TikTok Sementara
5. Peningkatan Ketidakpercayaan Diri
Konten pornografi sering kali menampilkan tubuh yang ideal dan situasi seksual yang tidak realistis.
Hal ini dapat membuat individu merasa kurang percaya diri tentang tubuh mereka sendiri dan kemampuan mereka dalam hubungan seksual.
6. Gangguan Emosi dan Kesejahteraan Mental
Beberapa orang dapat mengalami perasaan bersalah, rasa malu, atau depresi sebagai akibat dari konsumsi berlebihan pornografi.
Konten pornografi yang ekstrem atau tidak etis juga dapat memicu reaksi emosional yang kuat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.