Menanggapi modus phising tersebut, akun resmi PT Bank Negara Indonesia (BNI) pun memastikan bahwa pesan dan nomor tersebut bukan berasal dari pihak resmi BNI.
"Nomor tersebut bukan dari BNI, kakak bisa abaikan ya," kata akun @BNI di Twitter, Kamis (20/7/2023).
Pesan penipuan melalui WA itu biasanya disertai gambar "Surat Kenaikan Biaya Transaksi" yang diberi logo Bank BNI.
Menurut informasi dari Bank Indonesia (BI), pelaku atau penipu akan mengirimkan pesan dengan lampiran file APK maupun bentuk lainnya melalui WA untuk mencuri informasi dan data pribadi si penerima pesan.
Apabila berhasil membajak SMS dan WA korban, penipu bisa mengganti password akun media sosial hingga menguras saldo rekening melalui aplikasi m-banking korban.
Baca Juga: Pengguna WhatsApp Kini Bisa Otomatis Bisukan Telepon dari Nomor Anonim yang Tak Tersimpan di Kontak
BI mengingatkan masyarakat jangan mudah tergiur untuk mengklik dan menginstal file .APK dari orang yang tidak dikenal melalui pesan singkat.
Hindari penipuan dari pesan yang melampirkan file .APK atau tautan di WA dengan cara:
Selain itu, untuk menjaga keamanan digital, masyarakat bisa melakukan tiga cara ini:
Meski modus penipuan terus berubah, masyarakat perlu mengingat bahwa data pribadi, di antaranya Nomor Induk Kependudukan, Nomor Kartu Keluarga, nama orang tua, nomor ponsel, tempat dan tanggal lahir, alamat, nomor PIN rekening bank, serta password aplikasi tak boleh dibagikan kepada sembarang orang.
Data pribadi tersebut harus dijaga dengan baik untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.