Terlebih, melihat perkembangan dan peningkatan eksplorasi periset sains dan teknologi yang bisa berdampak positif bagi Indonesia untuk ambil bagian dalam sains antariksa dan eksplorasi ruang angkasa dunia.
“Space food adalah yang paling mungkin untuk dilakukan saat ini,” ujar Dina.
Sementara, Ivan Permana Putra dalam presentasinya menyebutkan Indonesia mempunyai kekayaan spesies jamur yang sangat luar biasa.
“Tapi masih belum terdata dengan baik atau masih terus dibutuhkan usaha-usaha periset untuk bisa lebih dieksplorasi lagi keberadaannya,” ucapnya.
Banyak jamur yang diberi nama-nama baru, termasuk “Jamur Alien” yang juga turut dipamerkan, hasil penemuan baru dari riset yang dilakukan oleh periset dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Indonesia UFO Festival 2023 diadakan di 7 tempat berbeda, diikuti oleh lebih dari 200 partisipan, dan dikemas dalam 17 acara yang beragam. Festival ini meliputi ranah astronomi, sains antariksa, SETI, UAP, ET, dan Space Art.
Indonesia UFO Festival ini merupakan proyek kolaborasi antara tiga lembaga non profit, yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan HONF Foundation.
Baca Juga: VMARS, Analog Mars Pertama di Asia Tenggara Gencar Promosi ke Luar Negeri
Dalam festival ini, berbagai komunitas lintas disiplin juga akan berpartisipasi dan datang dari berbagai kota serta propinsi di Indonesia.
Mereka mengikuti ke 17 acara yang akan digelar sepanjang bulan Juli, antara lain Pameran “Wayang Alien”, Workshop “Space Farming”, Pameran “Space Art”, UFO Camp, Space Sound, Indonesia UFO Day, Peresmian lokasi “Kampung Alien”, Deklarasi Riset dan Proyek “Space Food” pertama di Indonesia, sampai kepada penyelenggaraan “International SETI Conference” #05 2023.
Untuk info lengkap tentang jadwal dan tempat, bisa diakses pada laman www.vufoc.space.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.