Selain merusak lingkungan, aktivitas manusia dapat mengubah struktur rantai makanan, aliran energi, dan siklus kimia dalam lingkungan. Kerusakan lingkungan semakin parah dengan munculnya modernisasi dan industrialisasi secara besar-besaran dan tidak berimbang.
Akibatnya wabah dan bencana terjadi di mana-mana. Ekosistem bumi mulai rusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab.
Manusia dan lingkungan tentu saling mempengaruhi sehingga perlu dijaga kebersihannya. Perumahan, perkantoran, lingkungan sekolah lembaga pendidikan yang secara tidak langsung memberikan nilai-nilai kebersihan pada anak didiknya sejak dini. Melakukan hal kecil bisa dimulai dari diri sendiri. Membuang sampah pada tempatnya, menjaga sumber air dengan hemat, dan menggunakan produk yang ramah lingkungan. Hal-hal kecil tersebut sangatlah penting, agar setiap makhluk hidup di bumi tidak terkena imbasnya dan tentunya berpengaruh pada kesehatan.
"Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kami untuk membangun masjid di tempat-tempat tinggal serta selalu dibersihkan dan diberi wangi-wangian." (HR Ahmad, Tirmizi, Ibn Majah dan Abu Dawud)
Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan Allah SWT sang maha pencipta maha rahman dan rahim, sehingga tidak hanya menciptakan aturan bagi sesama manusia saja, melainkan terhadap alam dan lingkungan hidupnya.
"Sesunguhnya Allah maha mengetahui lagi maha penyayang."
Pada manusia, konsep kebersihan bukan hanya sebatas fisik dan lingkungan, tetapi juga psikis atau jiwa.
Sehingga dikenal istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati dan kebersihan spiritual. Agama dan ajaran Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan. Baik lahiriah, fisik maupun batiniah. Kebersihan lahirian tidak dapat dipisahkan dari kebersihan batiniah. Oleh karena itu ketika seorang muslimin melaksanakan ibadah tertentu maka harus membersihkan dulu aspek lahiriahnya.
“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku pada tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah orang-rang yang termasuk mempersekutukan Tuhan." (QS Al An’aam:79)
Ajaran islam yang memiliki aspek aqidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah ada kaitannya dengan seluruh aspek kebersihan ini. Hal ini terdapat dalam tata cara ibadah secara keseluruhan. Orang yang mau salat misalnya, diwajibkan bersih secara fisik dan psikisnya. Secara fisik badan, pakaian dan tempat salat harus bersih, bahkan suci. Secara psikis atau aqidah kita sebagai umat muslim harus suci dari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah.
Beberapa hal yang termasuk dalam kebersihan jiwa adalah suci dari syrik.
"Sesungguhnya orang-orang yang menyekutukan Allah maka pasti Allah mengharamkan tempatnya kelak surga. Tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seseorang penolong pun.” (QS Al Maidah : 72)
Bagaimanapun syirik atau menyekutukan Allah adalah perbuatan yang dilarang Islam. Selain suci dari syirik, umat muslim diwajibkan membersihkan atau mensucikan harta kita lewat zakat dan sedekah.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah, ayat 95:
“Dan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah. Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. Dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Kita sebagai umat muslim juga harus sabar, dan jauh dari penyakit hati yang di dalamnya terdapat rasa iri dan dengki terhadap sesama. Menjaga lisan dan penglihatan, serta memperbanyak istighfar. Ikhlas dan memaafkan juga salah satu poin utama dalam kebersihan jiwa. Kebersihan jiwa juga salah satu modal berjihad di jalan Allah.
Kebersihan jiwa memberikan ketenangan di dunia dan keberuntungan di akhirat. Serta merupakan salah satu sebab masuk di surga. Selain itu kebersihan merupakan sesuatu yang sangat fitri bagi makhluk hidup terutama manusia sebagai makhluk berakal dan bernyawa.
Dalam ajaran Islam kebersihan diri dan lingkungan saja belum cukup. Tetapi harus disertai kebersihan jiwa dan kesucian agar tercipta manusia yang fitrah.
"Demi buah tin dan zaitun, dan demi Bukit Sinai dan demi kota Mekkah yang aman ini. Sesungguhnya kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
(QS At-Tien : 1-4)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.