Artinya: Aku berniat untuk meng-qada puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah swt.
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ
Artinya, “Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah."
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Besok 8-9 Februari 2025, 11 Wilayah Berpotensi Hujan Sangat Lebat
Melansir laman kemenag.go.id, menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah, batas akhir qada puasa Ramadan adalah hingga datang puasa Ramadan berikutnya.
Kendati demikian, menurut ulama Hanafiyah, tidak ada batas akhir qada puasa Ramadan.
Pendapat ini menyatakan, qada puasa Ramadan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.
Namun, bagi yang memiliki utang puasa, dianjurkan untuk segera menggantinya.
Hal ini untuk menghindari lupa dan menumpuk sehingga merasa berat untuk mengganti puasa Ramadan yang telah ditinggalkan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.