JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menetapkan Hari Raya Iduladha 1445 hijriah jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Saat Hari Raya Iduladha, umat Islam akan melaksanakan salat Id pada pagi hari dan menyembelih hewan kurban setelahnya.
Melansir kemenag.go.id, salat Iduladha hukumnya sunah muakkadah, yaitu amalan yang mendekati wajib sehingga sebaiknya dilakukan jika tidak ada halangan yang besar.
Salat Iduladha juga selalu dikerjakan dan hampir tak pernah dilewatkan oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga: Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024 pada 8-9 Zulhijah, Ini Keutamaan, Tata Cara, dan Doa Berbukanya
Salat Iduladha dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit dan sebelum memasuki waktu zuhur.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Jundab, Rasulullah SAW bersabda:
“Salat Idulfitri kami laksanakan ketika matahari telah naik sejengkal dan salat Iduladha kami laksanakan ketika matahari telah naik tiga jengkal.”
Salat Iduladha dilaksanakan sebanyak dua rakaat yang sebaiknya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau tempat lapang dan setelahnya mendengarkan khotbah.
Namun, apabila terlambat salat iduladha berjamaah, maka boleh dilakukan sendirian di rumah.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــــــالَى
Ushallii sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillahi ta'alaa.
Artinya: "Aku berniat salat Iduladha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta'ala."
Baca Juga: Doa Niat Sebelum Menyembelih Hewan Kurban Iduladha 2024, Waktu Membaca dan Tata Caranya
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــــــالَى
Ushallii sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati makmuman lillahi ta'alaa.
Artinya: "Aku berniat salat Iduladha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta'ala."
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَــــــــالَى
Ushallii sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alaa.
Artinya: "Aku berniat salat Iduladha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."
1. Membaca niat
2. Takbiratul Ihram.
3. Setelah membaca doa iftitah. Disunahkan untuk takbir lagi hingga 7 kali untuk rakaat pertama.
4. Di antara takbir-takbir dianjurkan membaca: “Allahu akbar kabiiran, walhamdulillahi katsiiran, wasubhaanallahi bukratan wa ashilaa”. Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah baik waktu pagi dan petang.
5. Membaca surat Alfatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat Al-Ghasyiyah.
6. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.
Baca Juga: Kumpulan Khotbah Iduladha 2024 Singkat Resmi dari Kemenag dan Link Download PDF
7. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak 5 kali.
8. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, hingga salam.
9. Mendengarkan khotbah.
Dilansir dari laman kemenag.go.id, berikut amalan sunah salat Iduladha.
1. Mandi Sebelum Salat Iduladha
Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits bahwasannya Nabi Muhammad SAW mandi pada hari Idulfitri dan Iduladha.
Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Dan dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata bahwasanya Nabi SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha," (HR. Ibnu Majah).
2. Memakai pakaian yang terbaik dan wewangian
Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: "Rasulullah SAW menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya." (HR. Al-Hakim).
3. Mengumandangkan Takbir.
Takbiran Iduladha ini dilakukan sejak waktu fajar pada hari Arafah atau tanggal 9 Zulhijah hingga akhir hari tasyrik tanggal 13 Zulhijah.
4. Melaksanakan salat sunah Iduladha.
Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar Ra, bahwa Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar Ra, mereka biasa melakukan salat dua hari raya sebelum berkhutbah. (HR Al Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Muslim).
5. Makan setelah salat Iduladha
Baca Juga: Mendag Kasih Kode Harga MinyaKita Naik Jadi Rp15.500 Usai Iduladha
Disunahkan menunda makan sebelum berangkat sholat Idul Adha sebagaimana diriwayatkan oleh Budairah bahwa Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idulfitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Iduladha kecuali setelah pulang dari salat Iduladha.
6. Pergi dan pulang mengambil jalan yang berbeda
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits disampaikan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.