JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut niat kurban Iduladha untuk diri senduri dan keluarga beserta doanya. Hari Raya Iduladha 2024 jatuh pada 10 Zulhijah 1445 hijriah atau Senin, 17 Juni 2024.
Saat Iduladha, umat Islam akan menyembelih hewan kurban dan dagingnya akan dibagikan ke golongan yang berhak menerima.
Melansir NU Online, Jumat (14/6/2024), penyembelihan hewan kurban dilaksanakan setelah terbitnya matahari ditambah perkiraan waktu melaksanakan salat dan dua khotbah hari raya Iduladha.
Waktu penyembelihan bisa berlanjut hingga tiga hari sebelum terbenamnya matahari di akhir hari Tasyriq (13 zulhijah).
Baca Juga: Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024 pada 8-9 Zulhijah, Ini Keutamaan, Tata Cara, dan Doa Berbukanya
Inilah niat yang dibaca sesaat sebelum hewan kurban kita disembelih.
Doa ini dibaca dengan harapan Allah menerima ibadah kurban kita.
اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm
Artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”
Baca Juga: Kumpulan Khotbah Iduladha 2024 Singkat Resmi dari Kemenag dan Link Download PDF
Masih mengutip dari nu.or.id, niat berkurban dilaksanakan saat penyembelihan hewan.
Namun, jika penyembelihan diwakilkan dan orang yang berkurban sudah berniat dalam hatinya, maka tetap sah meski nantinya penyembelih tidak membaca niat.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatho Ad-Dimyathi, I’anatuht Thalibin:
وإذا وكل به كفت نية الموكل، ولا حاجة لنية الوكيل، بل لو لم يعلم أنه مضح لم يضر
Artinya: “Apabila seseorang mewakilkan penyembelihan kurban, maka cukup niatnya orang yang mewakilkan saja. Tidak dibutuhkan niat orang yang menerima perwakilan (penyembelih), bahkan meskipun apabila penyembelih tidak mengetahui bahwa yang disembelih merupakan hewan kurban sekalipun, tidak menjadi menjadi masalah,” (Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatho Ad-Dimyathi, I’anatuht Thalibin, [Darul Fikr: cet I, 1997], juz 2, halaman 379-380).
1. Baca “Bismillâh”
بِسْمِ اللهِ
Artinya, “Dengan nama Allah”
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Artinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”
2. Baca sholawat untuk Rasulullah SAW
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.
Artinya, “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya."
3. Menghadap ke arah kiblat, baik untuk hewan kurban maupun orang yang akan melakukan penyembelihan (hewan dibaringkan di atas lambung sebelah kiri, dan posisi lehernya yang dihadapkan ke kiblat)
4. Baca takbir tiga kali dan tahmid sekali
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ
Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd
Artinya, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”
5. Baca doa menyembelih
6. Menggunakan alat yang tajam untuk menyembelih
7. Menyembelih hewan kurban dengan memotong tenggorokan, kerongkongan dan dua urat nadi di bagian leher hewan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.