“Awalnya pendampingan dia tidak masuk. Awalnya yang diusulkan untuk mendampingi adalah keponakannya yang serumah, tetapi tidak bisa,” ucap Hasyim.
Begitu Sajeriah dinyatakan berangkat, Hasyim pun memberikan semangat. Salah satunya, dia membagi anggota rombongan dengan komposisi beragam, mulai dari tua muda, dan lansia.
Juga dibagi ada anggota yang sehat dan yang memiliki masalah kesehatan.
“Walaupun ada yang tidak setuju diberikan pemahaman, kita berangkat ini sama, satu saudara masa kami tidak mampu,” ujarnya lagi.
Salah satu yang paling diingat Hasyim dari sosok Sajeriah adalah saat perempuan itu harus berulang kali kembali ke kantor Kementerian Agama mengurus berbagai persyaratan administrasi.
“Dia datang langsung ke kantor walau sebenarnya bisa saja diwakilkan yang lain,” kisah Hasyim.
Sajeriah yang mengalami kebutaan sejak usia tujuh tahun ini mengaku diberangkatkan adiknya.
Baca Juga: Ada Percikan Api, Jemaah Haji Mendarat Darurat di Makassar
Sajeriah sudah berumrah tujuh tahun lalu dan kini ia berhaji. Dia sempat merasa khawatir akan merepotkan banyak orang, tetapi dia akhirnya mantap berangkat. Sajeriah hanya menggantungkan hidupnya pada Allah SWT.
“Ada Allah SWT yang membantu. Apalagi mereka yang bisa melihat. Ayo naik haji,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.