Kompas TV religi beranda islami

7 Keutamaan Puasa Syawal, Bolehkah Mengamalkannya tapi Belum Bayar Utang Puasa?

Kompas.tv - 11 April 2024, 10:12 WIB
7-keutamaan-puasa-syawal-bolehkah-mengamalkannya-tapi-belum-bayar-utang-puasa
Ilustrasi puasa Syawal 2024 (Sumber: Freepik)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah umat Islam menjalankan puasa Ramadan dan merayakan Idulfitri 1445 hijriah, bisa melanjutkan dengan ibadah sunah puasa Syawal 2024.

Puasa Syawal lebih baik dilakukan selama enam hari berturut-turut mulai dari 2-7 Syawal atau 11-16 April 2024.

Namun, puasa Syawal juga boleh dilakukan tidak berurutan misalnya setiap hari Senin dan Kamis atau yang lainnya selama masih berada di bulan Syawal.

Hal itu berdasarkan Imam Abu Al-Husain Yahya bin Abil Khair bin Salim Al-Umrani Al-Yamani, dalam salah satu karyanya, dikutip dari NU Online.

يُسْتَحَبُّ لِمَنْ صَامَ رَمَضَانَ أَنْ يَتَّبِعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ. وَالْمُسْتَحَبُّ: أَنْ يَصُوْمَهَا مُتَتَابِعَةً، فَإِنْ صَامَهَا مُتَفَرِّقَةً جَازَ

 
Artinya, “Disunnahkan bagi orang yang puasa di bulan Ramadhan untuk meneruskan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal. Dan (praktik) yang dianjurkan, yaitu dengan berpuasa Syawal secara terus-menerus, dan jika puasa dengan cara terpisah, maka diperbolehkan.” (Imam Abul Husain, Al-Bayan fi Mazhabil Imam Asy-Syafi’i, (Darul Minhaj: 2000], juz III, halaman 548).

Baca Juga: 7 Amalan Bulan Syawal yang Baik Dilakukan, Silaturahmi, Puasa 6 Hari hingga Menikah

Bolehkah Puasa Syawal tapi Belum Bayar Utang Puasa?

Terkait hal ini ada perbedaan pendapat dari para ulama yang bisa diambil salah satu manfaatnya.

Melansir MUI, sebagian ulama berpendapat, menqada puasa lebih utama didahulukan daripada puasa Syawal, sebab amalan sunah tidak akan diterima jika amalan wajib belum ditunaikan. 

Bagi mereka yang kuat berpuasa dan tidak punya halangan syar’i seperti sakit, musafir atau haid sebaiknya melakukan pandangan pertama ini.

Kedua, boleh mendahulukan puasa Syawal daripada qada Puasa Ramadan, Sebab sekalipun puasa qada hukumnya wajib, namun dari segi waktu sifatnya muwassa’ (fleksibel) hingga Ramadan berikutnya.

Sementara puasa Syawal sifatnya mudhayyaq (terbatas) di Bulan Syawal saja. Bagi mereka yang khawatir pada dirinya ada halangan Syar’I seperti musafir, haid, sakit, atau bahkan pekerjaan berat, sementara ia tidak mau menggabungkannya, maka boleh mendahulukan puasa Syawal daripada puasa Qada.

Baca Juga: Niat Puasa Syawal 2024 Arab dan Latin, Berikut Tata Cara, Jadwal dan Keutamaannya

Ketiga, boleh menggabungkan niat dua puasa yang nilai hukumnya berbeda yakni wajib dan sunah. Jadi puasa Syawal diikutkan dalam niat puasa qada. 

Keutamaaan Puasa Syawal

1. Pahala puasa satu tahun

Melansir laman Kemenag.go.id, Minggu (23/4/2023), seorang Muslim yang melaksanakan puasa Syawal maka sama seperti puasa satu tahun penuh. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun." (HR. Muslim). 

2. Menyempurnakan puasa Ramadan

Selain pahalanya sama dengan puasa satu tahun, puasa Syawal juga memiliki keutamaan seperti salat sunah rawatib. Fungsinya untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan dalam salat wajib. 

Oleh karena itu, puasa Syawal dapat menyempurnakan ibadah puasa Ramadan yang mungkin sempat dilewatkan.

3. Tanda ibadah Ramadan diterima

Dengan puasa enam hari pada bulan Syawal di antara ciri puasa Ramadannya diterima oleh Allah.

Sebab, apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal shaleh lainnya. 

Hal itu seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya:

"Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya."

"Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama."

"Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.).

Baca Juga: Kapan Puasa Syawal Bisa Dikerjakan? Berikut Ketentuan Waktu dan Bacaan Niatnya

4. Sunah Nabi

Rasulullah SAW sendiri sangat aktif melaksanakan puasa ini, bahkan dalam beberapa hadis dinyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan puasa Syawal kecuali karena sakit atau keperluan lain yang penting.

5. Kesehatan

Puasa Syawal juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh kita.

Dalam beberapa penelitian, puasa intermiten yang dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit.

Sehingga, berpuasa Syawal dapat memberikan manfaat serupa bagi kesehatan kita.

6. Mendapat pahala

Puasa Syawal juga memberikan kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud:

“Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia telah memperoleh pahala puasa."




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x