Syarat tersebut adalah bahwa ciuman atau pelukan yang terjadi tidak boleh menyebabkan keluarnya air mani.
"Tentunya dengan syarat bahwasanya ciuman atau pelukan yang dilakukan oleh suami ke istrinya atau istri ke suaminya tidak sampai menyebabkan keluarnya sperma (air mani)," lanjutnya.
Jika aktivitas tersebut berujung pada ejakulasi, maka hal itu akan membatalkan puasa. Oleh karena itu, sangat penting bagi pasangan untuk menjaga batasan dan tidak melanggar syarat ini selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Ramadan 2024 Hari Ini di Seluruh Indonesia, Berikut Link PDF dari Muhammadiyah
Nashiruddin juga mengutip sebuah hadits yang menyamakan mencium dengan berkumur. Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai hukum mencium istri saat berpuasa, dan Rasulullah menjawab dengan menyamakannya dengan berkumur.
"Bahkan dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah kemudian bertanya 'Ya Rasulullah, saya tadi mencium istriku. Bagaimana ini?' Kemudian Rasulullah menjawab dengan menyamakannya dengan berkumur-kumur," jelasnya.
Beliau menjelaskan bahwa berkumur tidak membatalkan puasa selama air tidak tertelan, yang secara analogi, berarti mencium pasangan juga tidak membatalkan puasa selama tidak mengarah pada aktivitas seksual atau ejakulasi.
Baca Juga: Kumpulan Contoh Kultum Ramadan dan Khotbah Jumat Resmi dari Kemenag, Ini Link Unduh Format PDF
"Berkumur-kumur tidak akan membatalkan puasa selagi airnya tidak tertelan. Kalau airnya tertelan, tentunya itu yang dapat membatalkan puasa."
"Namun, kalau pelukan atau ciuman itu kemudian berkelanjutan menjadi hubungan suami istri atau keluarnya air mani, maka itu akan membatalkan puasa," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV, Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.