JAKARTA, KOMPAS.TV - Galungan dan Kuningan merupakan hari raya bagi umat Hindu setiap enam bulan Bali (210 hari), tepatnya pada hari Buddha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan).
Tahun ini, Hari Raya Galungan dan Kuningan yang pertama diperingati pada 4 Januari untuk Galungan dan 14 Januari 2023 untuk perayaan Kuningan.
Sementara itu, perayaan kedua, Hari Raya Galungan diperingati hari ini, Rabu (2/8/2023) dan Kuningan pada 12 Agustus 2023 mendatang.
Melansir bali.bpk.go.id, kata “Galungan” berasal dari bahasa jawa kuna yang artinya menang atau bertarung, Galungan juga sama artinya dengan Dungulan yang juga berarti menang.
Baca Juga: 55 Twibbon dan Ucapan Hari Raya Galungan dan Kuningan 2023 dalam Bahasa Bali dan Indonesia
Karena itu di Jawa wuku yang kesebelas disebut wuku Galungan, sedangkan di Bali wuku yang kesebelas itu disebut wuku Dungulan, namanya berbeda tetapi mempunyai arti yang sama.
Galungan adalah suatu upacara sakral yang memberikan kekuatan spiritual agar mampu membedakan dharma (kebenaran) dan adharma (kejahatan), juga merupakan simbolis bahwa manusia selalu dapat menegakkan dharma di atas adharma.
Hari Raya Galungan juga merupakan hari di mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta beserta seluruh isinya.
Rangkaian dilanjutkan dengan perayaan hari Raya Kuningan dilaksanakan sepuluh hari setelah hari Raya Galungan.
Dalam perayaan Kuningan, terdapat berbagai simbol perang ditempatkan di bangunan-bangunan rumah seperti “tamiang, ter, dan endongan”.
Baca Juga: Lawar & Penjor, Tradisi Penampahan Galungan
Semua simbol dalam perayaan kuningan itu penting dimaknai dalam kehidupan kekinian. “Tamiang” sebagai simbol pertahanan, mengandung makna bahwa umat hendaknya selalu meningkatkan ketahanan diri dalam menghadapi tantangan hidup.
“Ter” simbol senjata perjuangan, sedangkan “endogan” simbol logistik. Atribut-atribut itu dipasang sebagai pertanda bahwa umat bertekad selalu menang melawan “musuh”.
Dalam konteks kekinian, musuh-musuh itu adalah kegelapan, kebodohan, kemiskinan dan sebagainya. Kuningan dimaksudkan untuk memperkuat ketahanan diri, meningkatkan kecerdasan pikiran dan bekal hidup berupa ilmu pengetahuan.
Inti dari Galungan adalah manusia diharuskan bisa mengendalikan nafsunya, terutama nafsu buruk yang nantinya dapat mengganggu ketenteraman hidup.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Raya Galungan dan Kuningan, Lengkap Beserta Artinya
Selain itu, Galungan juga memiliki makna ucapan syukur umat Hindu atas semua berkat yang sudah mereka terima dari Yang Maha Kuasa dengan terciptanya alam semesta beserta seluruh isinya.
1. Rangkaian Hari Raya Galungan
2. Rangkaian Hari Raya Kuningan:
Melansir Kompas.com, umat Hindu akan sembahyang kepada para Pitara (sang pendahulu) untuk memohon keselamatan, kedirgayusan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin pada Hari Raya Kuningan.
Diyakni bahwa pada saat Kuningan dirayakan, para dewa turun ke bumi bersamaan dengan para Pitara, tapi kedatangan mereka hanya sampai tengah atau siang hari.
Oleh karena itu, prosesi upacara dan sembahyang saat peringatan Kuningan hanya dirayakan sampai tengah hari atau pukul 12.00 siang.
Sumber : bali.bpk.go.id, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.