JAKARTA, KOMPAS.TV - Puasa Tasua dan Asyura di tanggal 9 dan 10 Muharram merupakan amalan sunah yang memiliki banyak keutamaan. Oleh karena itu, umat Islam akan merugi jika tidak melaksanakannya.
Keutamaan puasa Muharram itu tertuang dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (HR. Muslim no. 1163).
Biasanya, puasa diawali dengan niat yang dibaca pada malam hari sebelum puasa keesokan harinya atau dini hari setelah sahur.
Pada bulan Ramadan, apabila niat puasa tidak dilakukan sebelum fajar maka puasa tidak sah dan harus melakukan qada.
Baca Juga: Jadwal dan Niat Puasa Tasua dan Asyura, Amalan 9 dan 10 Muharram yang Dapat Menggugurkan Dosa
Artinya: Siapa saja yang tidak niat puasa sebelum keluarnya fajar, maka tak ada puasa baginya. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Lantas, bagaimana dengan puasa Tasua dan Asyura pada 9 dan 10 Muharram?
Karena puasa Tasua dan Asyura merupakan ibadah sunah, maka boleh membaca niat di siang hari setelah subuh, seperti dikutip dari NU Online.
Kasus ini terjadi apabila seorang muslim lupa tidak melantunkan niat puasa Tasua atau Asyura setelah sahur.
Kendati boleh baca niat di siang hari, tetap ada ketentuan yang harus diperhatikan agar puasa tetap sah, yakni sebagai berikut.
1. Segera membaca niat jika sudah ingat
2. Belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, termasuk makan dan minum
3. Boleh niat puasa di siang hari selama belum waktu zawal (matahari bergeser ke barat).
Baca Juga: 12 Amalan Bulan Muharram 1445 H Sesuai Sunah, Puasa, Ziarah hingga Baca Al-Ikhlas 1000 Kali
Tahun ini, puasa Tasua 9 Muharram 2023 jatuh pada besok, Kamis (27/7/2023). Berikut niatnya.
Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”
Sementara itu, puasa Asyura 10 Muharram 2023 jatuh pada Jumat, (28/7), dengan bacaan niat sebagai berikut.
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Selain puasa Tasua dan Asyura, boleh juga menjalankan puasa satu hari setelah 10 Muharram yakni pada 11 Muharram yang jatuh pada Sabtu (29/7). Berikut niatnya.
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”
Sumber : Kompas TV, NU Online
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.