Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.
Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT.
Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).
Baca Juga: 4 Doa dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Iduladha Menurut Islam, Simak 14 Adabnya
Bertakbir dalam hari-hari tasyrik dilakukan sesudah salat lima waktu, dengan membaca "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar)".
Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa. Doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik terdapat di dalam Surat Al-Baqarah ayat 201, yakni:
Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina adzaban naar.
Artinya: “Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad tersebut.
Baca Juga: Resep Rendang Daging Kambing untuk Olahan Iduladha 2023
Imam Syafii mengatakan, dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Oleh karena itu umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa pada hari tasyrik karena setiap doa dan permohonan ampun akan dikabulkan Allah.
Doa utama yang dapat dipanjatkan adalah doa sapu jagat untuk memohon keselamatan dunia dan akhirat.
Sumber : Kompas TV/Kemenag RI
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.