JAKARTA, KOMPAS.TV - Berkurban di Hari Raya Iduladha merupakan amalan sunah yang dianjurkan dilakukan oleh umat muslim yang mampu. Pasalnya, ibadah ini memiliki keutamaan dan pahala yang besar.
Diketahui, Kemeterian Agama RI resmi memutuskan Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah/2023 Masehi jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Sementara itu, Muhammadiyah menetapkan Iduladha 2023 jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Pemerintah pun telah resmi mengumumkan bahwa libur Iduladha tahun ini menjadi 3 hari yakni 28, 29, 30 Juni.
Hukum berkurban di Hari Raya Iduladha bagi yang mampu adalah sunah muakkad, yaitu sunah yang dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan kewajiban agama.
Namun, hukum berkurban bisa menjadi wajib apabila seseorang sudah mengucapkan nazar sebelumnya. Hal ini, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya.
“Barang siapa yang memiliki kemampuan, tetapi tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami” (HR. Ahmad).
Dalam pandangan Islam orang yang telah mampu tetapi tidak melaksanakan kurban maka dikategorikan orang yang tercela bahkan sangat dibenci oleh Rasululah Saw. sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah, Sesungguhnya orang- orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” (QS. Al-Kautsar [108]: 1-3).
Baca Juga: Apakah Orang yang akan Berkurban saat Iduladha Harus Berpuasa Tarwiyah dan Arafah?
1. Mengajarkan sifat ikhlas
Sebagaimana asal usul berkurban yang berasal dari peristiwa Nabi Ibrahim yang diminta oleh Allah SWT untuk mengorbankan Nabi Ismail, maka berkurban untuk umat islam juga untuk mengajarkan keikhlasan.
Berkurban mengajarkan bagaimana umat islam belajar ikhlas dengan mengorbankan sebagian harta yang sudah didapat secara halal.
2. Membagikan manfaat kepada orang lain
Ibadah berkurban juga memiliki keutamaan untuk menyebarkan kebaikan dan manfaat pada orang lain.
Daging-daging yang dibagikan tentu akan bernilai kebaikan dan manfaat pada orang lain yang membutuhkan. Sehingga ibadah ini memiliki nilai sosial, bukan hanya untuk individu semata.
3. Menghindarkan dosa menahan harta
Keutamaan dari berkurban juga menghindarkan dari dosa menahan harta. Harta tidak kita tahan dan kita keluarkan dengan berupa hewan kurban yang dibagikan pada mereka yang kurang mampu.
4. Amalan yang paling dicintai Allah SWT
Berkurban di Hari Raya Iduladha adalah salah satu amalan yang paling disukai Allah SWT sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Tarmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Aisyah menuturkan dari Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda: Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya," (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)
Baca Juga: Libur Iduladha 2023, Ada Dispensasi Perpanjangan SIM Berlaku Mulai 28, 29, 30 Juni
5. Mendapat pahala berbagi
Orang yang berkurban dan dilaksanakan dengan ikhlas semata-mata demi ridha Allah SWT juga akan diberikan pahala berlipat-lipat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Bahwasanya para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Apakah kurban-kurban ini? Beliau menjawab: “Sunnah bapak kamu sekalian, Ibrahim ‘alaihissalaam”. . Sahabat bertanya: “Pahala apa yang kami dapatkan darinya? Rasulullah menjawab: “Setiap tetes darah satu kebaikan”.
6. Kendaraan di hari kiamat
Keutamaan berkurban lainnya menurut Abul Ala al-Mubarakfuri yakni akan datang pada hari kiamat nanti.
Hewan yang dikurbankan akan mendatangi orang yang menyembelihnya dalam keadaan utuh seperti di dunia, setiap anggotanya tidak ada yang kurang sedikit pun dan semuanya akan menjadi nilai.
Kemudian hewan tersebut digambarkan secara metaforis akan menjadi kendaraan untuk berjalan melewati shirath.
7. Menghilangkan sikap egois
Berkurban juga berarti menghilangkan sikap egoisme, nafsu serakah, dan sifat individual dalam diri seorang Muslim.
Pasalnya, seorang yang berkurban akan menyisakan pendapatannya untuk membeli hewan kurban semata-mata untuk Allah SWT.
Nantinya, hewan kurban itu akan disembelih dan dagingnya akan dibagikan ke muslim lainnya yang selama ini berkekurangan.
8. Mendapat ridha Allah SWT
Berkurban di Hari Raya Iduladha juga berarti mengorbankan segalanya (jiwa, harta, dan keluarga) hanya untuk Allah SWT.
Oleh karena itu, pada hakikatnya, yang diterima Allah dari ibadah kurban itu bukanlah daging atau darah hewan yang dikurbankan, melainkan ketakwaan dan ketulusan.
Oleh karena itu, Allah SWT akan memberikan ridhanya bagi mereka yang berkuban tanpa pamrih, ikhlas dan tulus.
9. Bernilai kebaikan setiap bulunya
Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa setiap bulu hewan yang dikurbankan di Hari raya Iduladha bernilai kebaikan.
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: "Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?"
Rasulullah menjawab: "Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim." Mereka menjawab: "Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?" Rasulullah menjawab: "Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan." Mereka menjawab: "Kalau bulu-bulunya?" Rasulullah menjawab: "Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan." [HR. Ahmad dan ibn Majah]
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.