JAKARTA, KOMPAS.TV - Puasa Zulhijah menjelang Iduladha adalah salah satu amalan yang dicintai Allah dan memiliki keutamaan yang melimpah bagi siapa saja yang melaksanakannya dengan ikhlas.
Tahun ini, berdasarkan pengumuman pemerintah melalui sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) puasa Zulhijah selama 9 hari dimulai hari ini, Selasa (20/6/2023) hingga Rabu (28/6/2023).
Untuk tanggal 1-7 Zulhijah disunahkan bagi orang yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak, sedangkan tanggal 8 (Tarwiyah) dan 9 (Arafah), hanya disunahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Amalan ini sebagaimana anjuran Rasulullah SAW untuk memperbanyak amal ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, bertasbih, bersilaturahim, dan berpuasa.
“Tidak ada hari di mana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya." (HR. Ahmad).
Baca Juga: Niat Puasa Zulhijah 2023, Bolehkah Digabung dengan Qada Puasa Ramadan?
Lantas, apakah puasa Zulhijah harus 9 hari? Bolehkah hanya 2, 3, 7 hari?
Menunaikan puasa puasa Zulhijah 9 hari merupakan bagian dari melaksanakan sunah yang diajarkan Nabi.
Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Imam Al-Nasa-i, dan Imam Ibnu Hibban dari Sayidah Hafshah bahwa Nabi Muhammad tidak pernah meninggalkan puasa Zulhijah.
"Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah Saw, yaitu berpuasa di hari Asyura (tanggal 10 Muharram), berpuasa sepuluh hari pertama (1-9 Zulhijah), berpuasa tiga hari di setiap bulan, dan shalat dua rakaat sebelum shalat Subuh."
Meski dianjurkan untuk berpuasa selama 9 hari, namun di beberapa kondisi ada yang berpuasa tidak penuh.
Melansir laman kemenag.go.id, berpuasa Zulhijah tapi tidak penuh hukumnya boleh dan sah, hal itu karena hukum puasa ini adalah sunah.
Namun, beberapa ulama berpendapat, puasa Zulhijah yang ditekankan adalah pada Hari Arafah. Hal ini karena keutamaannya dapat menebus dosa tahun lalu dan setahun yang akan datang.
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Oleh karena itu, boleh tidak berpuasa Zulhijah 9 hari penuh, namun ditekankan untuk tidak tertinggal puasa Arafah.
Selain itu, apabila dalam kondisi mampu melakukan puasa 9 hari, maka sangat dianjurkan untuk berpuasa sempurna.
Baca Juga: Hukum dan Keutamaan Puasa Arafah dan Tarwiyah Iduladha 2023, Diampuni Dosa yang Lalu dan akan Datang
1. Niat Puasa Zulhijah
Keutamaan puasa Zulhijah yakni ibadah yang disukai Allah dan akan diampuni dosa-dosa yang telah dilakukan dan akan dilakukan selama satu tahun. Berikut niatnya.
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi taala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah taala.”
2. Niat Puasa Tarwiyah
Keutamaan puasa Tarwiyah bagi yang melakukannya adalah akan dihapus dosa setahun sebelumnya atas izin Allah SWT seperti dijelaskan oleh ulama Malikiyah dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Berikut niat puasa Tarwiyah:
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.
3. Niat Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki keutamaan diampuni dosa selama dua tahun yang lalu dan yang akan datang atas kehendak Allah SWT. Berikut niat puasa Arafah beserta artinya:
Nawaitu shouma 'arafata sunnatan lillaahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala.
Sumber : Kompas TV, kemenag.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.