Saat Waisak, umat Buddha memperingati tiga peristiwa yang disebut sebagai Trisuci Waisak.
Ada tiga peristiwa penting dalam peringatan hari raya Waisak atau disebut juga dengan Tri Suci Waisak yaitu Lahirnya Pangeran Siddharta, Siddharta dapat Penerangan Agung dan menjadi Buddha, serta Siddharta parinibbana.
Baca Juga: Sambut Waisak Biksu Thudong dari Thailand Ikuti Tradisi Pindapata di Magelang
Siddharta Gautama adalah seorang pangeran dan anak dari seorang raja yaitu Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya.
Siddharta lahir di Taman Lumbini pada 623 Sebelum Masehi (SM). Kelahiran dari Siddharta Gautama terjadi di Taman Lumbini pada 423 SM.
Situasi kelahiran Siddharta Gautama ke dunia menandai bahwa sang pangeran akan menjadi calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan paling tinggi.
Makna kedua dari hari raya Waisak adalah Penerangan Agung yang didapatkan oleh Siddharta Gautama.
Usai Siddharta lahir, pimpinan dari Asita Kaladewala meramalkan bahwa pada masa yang akan datang, Siddharta Gautama akan menjadi seorang Maharaja Dunia atau Chakrawatin.
Usai momen kelahiran, kemudian pada umur yang ke 35 tahun, Siddharta Gautama mendapatkan Penerangan Agung, kemudian ia menjadi Buddha di Bodh Gaya ketika bulan Waisak tiba.
Lalu selama 45 tahun lamanya, usia ia menerima Penerangan Agung, Sang Buddha Gautama kemudian pergi berkelana demi menyebarkan kebenaran atau disebut sebagai Dharma.
Kematian dari sang Buddha Gautama terjadi pada 543 SM ketika sang Buddha menginjak usia 80 tahun. Atas meninggalnya sang Buddha, para pengikutnya pun melakukan sujud sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk sang Buddha.
Kemudian dari ketiga peristiwa penting tersebut, dilakukanlah sebuah konferensi di Sri Lanka pada tahun 1950 dan hari raya Waisak kemudian ditetapkan setiap tahun pada bulan Mei atau ketika terjadi bulan purnama.
Sumber : Kompas TV, Antara, Gramedia.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.