Baca Juga: Survei Pemilih di Jakarta, Indikator Politik: Nama Anies Baswedan Tertinggi..
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, juga meminta BSI segera memulihkan layanannya.
"Saya meminta pihak BSI agar bersungguh-sungguh menghadapi serangan siber ini, sehingga diharapkan pelayanan kembali pulih serta dapat berjalan seperti biasa," ujar Anwar kepada Antara.
Anwar mengatakan, banyak laporan masuk kepadanya bahwa nasabah mengeluh dengan adanya gangguan layanan BSI mulai dari ATM, mobile banking, hingga transaksi di teller kantor cabang.
Para nasabah mengaku kecewa dan merasa dirugikan karena banyak transaksi yang hendak mereka lakukan menjadi terhambat. Akibatnya, kata dia, keluar kata-kata yang tidak enak dan tidak baik bagi masa depan BSI.
"Saya mengimbau teman-teman dan umat Islam serta nasabah BSI pada umumnya untuk tidak melakukan hal-hal yang akan bisa merugikan masa depan BSI. Karena kalau terjadi rush gara-gara masalah ini maka untuk memulihkan nama baik BSI ke depan jelas tidak mudah," ucap Anwar.
Sementara itu, dalam konferensi pers Kamis (11/5) sore kemarin, Dirut BSI Hery Gunardi menyatakan seluruh layanan perbankan BSI sudah kembali normal. Baik di kantor cabang, mesin anjungan tunai mandiri (ATM) maupun mobile banking.
Baca Juga: Partai Gerindra Ingin Usung Kaesang sebagai Bakal Calon Walkot Solo..
“Alhamdullilah pada hari ini, layanan cabang, ATM, dan mobile banking sudah kembali normal dan dapat digunakan oleh para nasabah untuk melakukan transaksi,” kata Hery dalam Konferensi Pers Update Layanan BSI di Jakarta, Kamis.
Hery memaparkan, pihaknya telah melakukan peningkatan kapasitas agar core banking dan critical channel bisa kembali dipulihkan dengan cepat dan stabil, sehingga layanan kepada nasabah dapat sepenuhnya normal.
Pada Minggu (7/5), BSI melakukan mitigasi risiko di sistem Information Technology (IT) milik perseroan dengan melakukan maintenance atau pemeliharaan.
Keesokan harinya, yakni pada Senin (8/5), nasabah mengalami kendala dalam mengakses layanan BSI menyusul proses pemeliharaan sistem yang dilakukan. Pada hari tersebut, BSI secara intens melakukan normalisasi layanan secara bertahap.
Hasilnya pada Selasa, (9/5), nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia. Malam harinya, secara bertahap layanan BSI Mobile sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur dasar.
“Hari ini tanggal 11 Mei, BSI Mobile sudah dapat digunakan untuk bertransaksi oleh nasabah dengan fitur yang lebih lengkap,” ucapnya.
Baca Juga: LPSK Masih Proses Pemberian Perlindungan ke Korban Ajakan "Staycation" untuk Perpanjangan Kontrak
Dalam proses normalisasi layanan, ia menuturkan tim IT BSI bekerja sama dengan Tim IT Bank Mandiri dan berkoordinasi secara intens dengan berbagai pihak terkait, baik regulator maupun lembaga pemerintah.
Dalam keseluruhan proses yang berlangsung, BSI terus memastikan kepada nasabah dan pemangku kepentingan bahwa data dan dana nasabah berada dalam kondisi baik dan aman.
Atas nama BSI, Hery pun menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI.
Sementara bagi para nasabah dan pemangku kepentingan di Aceh, di mana BSI merupakan satu-satunya bank syariah di sana, perseroan terus berkoordinasi dengan regulator, pemerintah daerah, pengusaha, dan nasabah setempat agar mendapat win-win solution dari adanya kejadian ini.
“Alhamdulillah perlahan berbagai pemangku kepentingan tersebut sudah ter-info dengan baik,” tutur Hery.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.