JAKARTA, KOMPAS.TV - Merujuk pada penetapan awal Ramadan oleh Pemerintah, masyarakat Muslim Indonesia memasuki hari ke-20 puasa hari ini, Selasa (11/4/2023).
Sepuluh hari terakhir puasa Ramadan sangat istimewa bagi umat Islam, salah satunya karena ada peristiwa malam lailatul qadar.
Lailatul qadar adalah malam istimewa turunnya Al-Quran secara keseluruhan. Malam ini digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Hal ini sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an, surat Al-Qadr, ayat 1-3 sebagai berikut:
Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Baca Juga: Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar yang Perlu Diketahui
Tidak ada yang tahu pasti, kapan malam lailatul qadar terjadi, namun menurut beberapa hadis dan pendapat ulama, malam penuh berkah ini terjadi pada hari-hari terakhir puasa.
Namun, Rasulullah dalam sebuah hadis menyebutkam bocoran kapan malam lailatul qadar terjadi, yakni tanggal ganjil 10 hari terakhir Ramadan.
Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda, "Carilah malam Qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1878 dan Muslim: 1998).
Berdasarkan hal tersebut, artinya, malam lailatul qadar akan terjadi mulai pada puasa Ramadan malam ke-21, 23, 25, 27 dan 29.
Dengan demikian, dalam konteks penanggalan masehi, maka malam lailatul qadar 2023 jatuh pada tanggal sebagai berikut.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Lengkap dengan Besarannya
Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda malam lailatul qadar terjadi hanya pada malam ke-25, 27 dan 29.
“Rasulullah keluar hendak mengabarkan Lailatul Qadar, kemudian ada pertengkaran di antara 2 orang dari kaum Muslimin.
Rasulullah bersabda: “Sungguh aku keluar untuk mengabarkan pada kalian tentang Lailatul Qadar. Dan sungguh fulan dan fulan
bertengkar, maka Lailatul Qadar diangkat. Mungkin ini lebih baik bagi kalian. Carilah Lailatul Qadar di malam 27, 29 dan 25” (HR al-Bukhari dari Anas).
Terkait hal ini, Rasulullah merahasikan kapan malam lailatul qadar terjadi. Bahkan bagi umat Islam yang menjumpainya pun dianjurkan untuk merahasiakan.
Hal ini dimaksudkan agar umat Islam tidak hanya fokus beribadah dan berbuat baik di malam lailatul qadar saja, namun juga di hari-hari seluruh bulan Ramadan.
Kendati dirahasiakan, Rasulullah sempat menyebutkan salah satu ciri-ciri malam lailatul qadar, sesuai dengan hadis riwayat Muslim.
Dari Abi bin Ka'ab, Rasulullah bersabda yang artinya: "Subuh hari dari malam Lailatulqadar, matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik."
Baca Juga: Ramadan 2023 Jadi Momen Bedu Tingkatkan Kualitas Ibadah, Ingin Raih Lailatul Qadar
Beberapa ulama juga menyebut ada ciri-ciri malam lailatul qadar yang bisa dikenali melalui fenomena alam.
Fenomena alam di malam lailatul qadar ini pernah dijelaskan oleh Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis.
"Ciri-cirinya ya, malam itu hening, angin juga tidak berembus, tenang, tidak mendung, cerah. Paginya terbit matahari cerah tapi tidak menyengat. Dan bagi perasa tertentu, ia akan merasakan, seakan-akan kita baru selesai hajatan," kata Cholil, dikutip dari Kompas.com.
Berikut tanda datangnya lailatul qadar menurut pendapat para ulama, melansir laman Kemenag.
1. Sedikitnya suara gonggongan anjing dan suara keledai
2. Menjadi tawarnya air asin (air laut).
3. Melihat semua makhluk bersujud kepada Allah SWT
4. Mendengar segala sesuatu berzikir kepada Allah dengan lisan.
5. Malam itu malam yang terang dan bercahaya
6. Pada pagi harinya matahari jernih dan terang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.