Hal itu juga dijelaskan juga di ayat selanjutnya di surat Yusuf, yang artinya:
“Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf "Wahai ayahku, inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan.”(Yusuf: 100).
Baca Juga: Sederet Peristiwa Bersejarah Islam di Bulan Muharram, Ada Nabi Yunus Keluar dari Perut Ikan Paus
Laman Quran.Kemenag.go.id juga menjelaskan soal tafsir ayat Yusuf Ayat 4 tersebut.
Dijelaskan, pada suatu ketika Nabi Yusuf a.s. memberitahukan kepada ayahnya Nabi Ya'qub bin Ishak bin Ibrahim bahwa ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan, semuanya tunduk dan sujud kepadanya.
Tentu saja sujud di sini bukan dengan arti menyembah seperti yang kita kenal, tetapi hanyalah sujud dalam arti kiasan yaitu tunduk dan patuh.
Setelah mendengar cerita itu, Nabi Ya'qub menyadari bahwa mimpi anaknya bukan mimpi biasa, tetapi merupakan ilham dari Allah sebagaimana kerapkali dialami oleh para nabi.
Ia yakin bahwa anaknya ini akan menghadapi urusan yang sangat penting dan setelah dewasa menjadi pemimpin dimana masyarakat akan tunduk kepadanya, tidak terkecuali saudara-saudaranya dan ibu-bapaknya.
Ia merasa khawatir kalau hal ini diketahui oleh saudara-saudaranya dan tentulah mereka akan merasa iri dan dengki terhadapnya serta berusaha untuk menyingkirkan atau membinasa-kannya.
Apalagi mereka telah merasa bahwa ayah mereka lebih banyak menumpahkan kasih sayangnya kepadanya.
Tergambarlah dalam khayal Nabi Yaq'ub bagaimana nasib anaknya bila mimpi itu diketahui oleh saudara-saudaranya, tentulah mereka dengan segala usaha dan tipu daya akan mencelakakannya.
Itulah tafsir dan makna Surat Yusuf 4 yang berisikan kisah mimpi dan mukjizat Nabi Yusuf.
Baca Juga: Ini 3 Amalan Utama Bulan Muharram Berdasarkan Hadis Nabi, Jangan sampai Disia-siakan
Sumber : Kompas TV/Kemenag
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.