Ia pun pergi ke gurunya dan meminta petunjuk atas keputusannya untuk tidak lagi mencari rezeki dan berdagang. Ia menolak jadi kaya.
“Saya mau jadi orang sufi. Orang lemah saja dapat rezeki,” paparnya kepada sang guru.
Gus Baha lantas mengisahkan, Syaqiq al-Bakhli lantas menceritakan kesimpulannya itu setelah bertemu dengan kawanan burung tersebut.
Lantas, apa kata sang guru?
Kata Gus Baha, gurunya tersebut justru tertawa. Ia menertawakan kesimpulan dari Syaqiq al-Bakhli.
“Apa? Kamu dapat iktibar (pelajaran) dari burung yang diberi makan? Ia pun dimaki-maki oleh gurunya ‘Dasar goblok’kenapa kamu mengidolakan yang dikasih makan?” cerita Gus Baha menirukan dialog sang guru.
Hal itu pun membuat Syaqiq berpikir keras.
“Kenapa kamu tidak mengidolakan yang memberi makan? Kata guru tersebut. Makanya, ngaji. Tangan dia tas lebih baik dari tangan di bawah,” kata Gus Baha.
Kutipan di atas adalah sebuah hadis yang masyhur tentang berkah dari orang-orang yang gemar memberi.
Jadi, menjadi kaya tidaklah salah dalam Islam, justru dengan menjadi orang yang kaya maka bisa lebih banyak memberi dan menyelamatkan lebih banyak orang.
Wallahu a'lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.