Saat ia sampai di rumah itu lagi, keanehan pun terjadi.
Pakaian yang menutupi jenazah saudaranya itu terbuka.
”Assalamu’alaikum!” katanya.
Sontak, hal itu pun membuat orang-orang dan dirinya kaget.
Tapi, ia adalah orang saleh dan selalu yakin akan segalanya adalah miliki Allah SWT.
“Wahai saudaraku, apakah engkau hidup lagi?” tanyanya.
“Betul, Wahai saudaraku. Saya sudah bertemu Tuhan kalian dan Dia menemuiku dengan rahmat, kasih sayang dan tidak murka. Dia memakaikan diriku sutera berwarna hijau yang lembut sekali, halus dan indah.
Saya mendapati, ternyata hal ini (kematian) lebih ringan dan mudah dari apa yang kalian pikirkan.
Untuk itulah, wahai Saudaraku, beramal baiklah, jangan pernah kendur dan terbuai.
"Saya juga berjumpa dengan Rasulullah SAW dan beliau bersumpah tidak akan pergi hingga saya kembali datang menemui beliau. Untuk itu, saudaraku, segera urus dan makamkanlah jasadku,” kata saudara orang saleh itu.
Orang saleh itu terdiam sejenak. Orang itu lantas wafat kembali.
Proses kematian orang itu begitu cepat, orang saleh itu mengibaratkan kematian seperti kerikil yang dilempat ke air.
Lantas, ia pun segera menguburkan saudaranya itu.
Usai kejadian tersebut orang saleh itu menemui istri Nabi, Aisyah dan mengisahkan pengalamannya tersebut.
“Dulu, kami berbincang bahwa ada orang dari umat ini yang berbicara setelah mati,” kata Aisyah.
Ternyata, yang dimaksud Aisyah dalam obrolannya dengan Nabi Muhammad adalah sosok saudara dari orang saleh ini.
Dia adalah sosok yang paling rajin Qiyamullail (salat malam), padahal ketika itu malam-malam sedang dingin dan sosok paling rajin puasa meskipun hari-hari terlihat sedang begitu teriknya. Wallahu a’lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.