Tak lama, orang kaya itu pun wafat. Sontak, para keluarga histeris dan menangis. Mereka tahu, ternyata harta tidak bisa menyelamatkan si orang kaya.
Mereka pun mengambil harta dan emas yang berpeti-peti, membukanya.
“Terlaknat kalian harta-harta tidak berguna. Ka membuat diriku melupakan Rabb-ku, membut kami lalai, tidak bisa menolong kami,” hardik mereka.
Tiba-tiba harta itu berdiri, ia berkata kepada kerabat orang kaya itu. “Duhai orang kaya. Salah jika kalian mencaci maki kami. Aku sudah membuat derajat kalian tinggi.
Kami telah membuat kalian punya kedudukan sama dengan raja-raja dan tuan-tuan. Lihatlah ketika keluarga kalian meminang seseorang yang kalian kehendaki, bukankah langsung setuju dengan harta.
Lalu, bagaimana nasib seorang saleh yang juga ingin melamar seseorang yang kalian pilih itu, mereka gagal karena harta kalian menghalanginya. Dan masih banyak lagi.
Wahai orang kaya, bukankah kau menggunakan kami untuk membiayai orang-orang kejam dan kami tidak bisa menolak?
Wahai orang kaya, Jika kau memilih kami untuk berbuat baik, kamu akan dapat kebaikan. Sedangkan untuk kejahatan, maka dia akan mendapatkan celaka.”
Begitulah harta berbicara. Semoga Allah selalu melindungi kita. Amin… Wallahu a’lam.
Baca Juga: Cerita Seorang Pemuda yang Berjalan di atas Air
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.