Kompas TV religi beranda islami

Berkah Itu Indah

Kompas.tv - 8 Januari 2021, 08:39 WIB
berkah-itu-indah
Berkah berarti kebaikan yang banyak atau kebaikan yang tetap dan tidak hilang, Namun Allah Azza wa Jalla hanya memberikan keberkahan bagi hamba-hambanya yang beriman saja, sebaliknya bagi mereka yang kufur kepada Allah, niscaya tidak akan pernah merasakan keberkahan dalam hidup. (Foto Ilustrasi: Anthony Shkraba, pexels)
Penulis : Agung Pribadi

Berkaitan dengan rizki, yaitu kita senantiasa menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hendak menggunakan salah satu kenikmatan-Nya, misalnya ketika makan.

  : .

“Dari Sahabat Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu saat sedang makan bersama enam orang sahabatnya, tiba-tiba datang seorang Arab badui, lalu menyantap makanan beliau dalam dua kali suapan (saja). Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Ketahuilah seandainya ia menyebut nama Allah (membaca Bismillah), niscaya makanan itu akan mencukupi kalian”. (HR Ahmad, An-Nasa-i dan Ibnu Hibban)

Pada hadits lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Ketahuilah bahwasanya salah seorang dari kamu bila hendak menggauli istrinya ia berkata : “Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang Engkau karuniakan kepada kami”, kemudian mereka berdua dikaruniai anak (hasil dari hubungan tersebut) niscaya anak itu tidak akan diganggu setan” (HR Al-Bukhari)

Namun sebaliknya, jika seseorang enggan beramal shaleh dan cenderung melakukan kepada kemaksiatan, maka yang ia dapat adalah keburukan.  

Diantara perbuatan itu, salah satu yang mempengaruhi keberkahan ialah praktek riba.

Perbuatan riba termasuk faktor yang dapat menghapus keberkahan.

 

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” [Al-Baqarah/2 : 276]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata :

”Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa Dia akan memusnahkan riba." Maksudnya, bisa saja memusnahkannya secara keseluruhan dari tangan pemiliknya, atau menghalangi pemiliknya dari keberkahan hartanya tersebut.

Dengan demikian, pemilik riba tidak mendapatkan manfaat dari harta ribanya. Bahkan dengan harta tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membinasakannya dalam kehidupan dunia, dan kelak di hari akhirat Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menyiksanya akibat harta tersebut” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/328)

Begitupun halnya dengan perbuatan  mengemis (meminta-minta). Dalam mencari rizki, ini termasuk perbuatan yang diharamkan dan tidak mengandung keberkahan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan sebagian dampak hilangnya keberkahan dari orang yang meminta-minta.

 ( ).

“Tidaklah seseorang terus-menerus meminta-minta kepada orang lain, hingga kelak akan datang pada hari Kiamat, dalam keadaan tidak ada secuil daging pun melekat di wajahnya” (Muttafaqun alaih)
 

Wallahu a’lam bish-shawab




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x