JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebab hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, sedikitnya 20 desa di Kabupaten Aceh Jaya terendam banjir.
Banjir dengan ketinggian 20-100 cm itu merendam 20 desa sejak pukul 07.45 WIB, Selasa (28/7/2020).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), banjir tersebut terjadi akibat luapan sungai setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Aceh Jaya sejak Senin (27/7/2020).
Dari laporan sementara, sebanyak 553 kepala keluarga atau 1.060 jiwa terdampak banjir.
Rincian 229 kepala keluarga atau 448 jiwa di Kecamatan Darul Hikmah, kemudian 232 kepala keluarga atau 336 jiwa di Kecamatan Krueng Sabee, dan 92 kepala keluarga atau 276 jiwa di Kecamatan Setia Bakti.
"Wilayah lain masih dalam pendataan," kata Raditya dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
Hingga siang tadi, sekitar pukul 12.15 WIB, banjir yang merendam 20 desa tersebut belum surut. Sementara hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Jaya.
Baca Juga: Banjir Rendam 3 Kecamatan Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Adapun 20 desa tersebut, di antaranya:
Kecamatan Darul Hikmah
1. Desa Babah Dua
2. Desa Baro
3. Desa Lamteungoh
4. Desa Panton Krueng
5. Desa Ujong Rimba
6. Desa Paya Santet
7. Desa Masen
Kecamatan Panga
1. Desa Gunong Mantok
2. Desa Panton Krueng
3. Desa Alue Pande
4. Desa Gunong Buloh
5. Desa Alue Abet
Kecamatan Setia Bakti
1. Desa Gampong Baroh
2. Desa Sapek
3. Desa Gle Subak
4. Desa Lhok Bot
5. Desa Pante Kuyun
Kecamatan Krueng Sabee
1. Desa Alue Tho
2. Desa Curek
Kecamatan Sampoiniet
1. Desa Alue Gro
"Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Jaya masih melakukan kaji cepat, evakuasi warga dan berkoordinasi dengan instansi terkait," ujar Raditya.
Baca Juga: Banjir Bandang Luwu Utara, Petugas Gabungan Bangun 400 Hunian Sementara
Waspada Bencana Longsor dan Banjir Bandang
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca, hujan.
Prakiraan BMKG cuaca di Aceh adalah potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang/puting beliung.
"Perlu kewaspadaan potensi longsor di puncak dan banjir bandang di dataran rendah di hilir baik di bagian timur atau barat dari Pegunungan Bukit Barisan," jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Selain Aceh, wilayah lain yang harus waspada adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Untuk mengantisipasi potensi bencana, BNPB telah meminta pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar selalu berkoordinasi dan melakukan langkah-langkah upaya pencegahan, sehingga dampak buruk dari potensi ancaman bencana dapat diminimalisir.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.