MEDAN, KOMPAS.TV – Sebuah video yang mempertontonkan keributan di areal hiburan malam di Medan, Sumatera Utara, viral di media sosial.
Video berdurasi 58 detik itu diunggah akun instagram @medantau.id. Disebutkan bahwa keributan itu melibatkan oknum anggota Polri dan oknum anggota DPRD Sumut.
Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat sejumlah orang berkerumun dan sebagian saling berhadap-hadapan.
Tak lama kemudian terjadi aksi dorong dan terjadi pemukulan sehingga korban terjatuh. Video itu telah diputar sebanyak 1.309 kali.
Baca Juga: Viral 9 Warga Asing Pukuli Polisi di Apartemen Green Park View Cengkareng
Sementara itu, di akun instargram @sorotmedan, menyebutkan bahwa korban yang dipukul ada 2 orang oknum polisi.
Pemukulan itu terjadi di sebuah tempat hiburan di Jalan Putri Hijau, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat pada Minggu (19/7/2020) dini hari.
Kedua oknum anggota polisi tersebut yakni seorang anggota Brimob Kompi 4 Yon C Bripka KG dan anggota Ditlantas Polda Sumut Bripka MA. Akibat pemukulan tersebut, keduanya mengalami luka-luka.
Mengenai hal tersebut, Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin di RS Bhayangkara Medan pada Senin (20/7/2020) sore mengatakan, penyidikan kasus tersebut diserahkan ke Polrestabes Medan secara profesional dan proporsional.
“Karena semua warga negara bersamaan kedudukan dan haknya di depan hukum. Siapapun dia,” katanya.
Baca Juga: Emosi! Warga Pukuli Pengendara Mobil yang Tabrak Pemotor di Penjaringan
Kronologi
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko membenarkan bahwa 2 orang yang menjadi korban pemukulan itu adalah anggota Polisi.
Keributan itu sendiri diawali setelah seorang wanita yang mengaku dipukul oleh anggota polisi.
“(Pemicunya) Dari pemeriksaan awal, saudara K (terduga pelaku) ini menerima pesan WA atau WhatsApp dari rekan wanitanya bahwa dia dipukul atau apa oleh seseorang yang katanya anggota polisi,” katanya.
Riko tidak menampik bahwa kedua orang yang dipukul adalah anggota polisi. Mengenai keperluan apa keduanya berada di lokasi tersebut, pihaknya sedang mendalami.
Begitu halnya dengan dugaan adanya anggota DPRD Sumut yang terlibat, sebagaimana tertulis di sejumlah akun media sosial.
“Masih kita dalami dulu. Nanti setelah gelar akan kita rilis,” katanya singkat.
Riko menambahkan, dalam kasus tersebut ada 17 orang yang diamankan. Dari 17 orang tersebut, 7 orang di antaranya setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata positif menggunakan metaphetamine.
“17 orang kita amankan. Kita tes awal, ada 7 orang yang positif metamphetamin. Siapa saja nama-namanya nanti akan kita rilis. Sekarang masih pemeriksaan,” katanya.
Baca Juga: PDIP Jawab Seputar Pencalonan Menantu Presiden dalam Pilkada Medan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.