SURABAYA, KOMPAS.TV - Berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Wilayah Surabaya Raya (Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Surabaya) rupanya mendapat perhatian serius dari Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah.
Dia bahkan menegur keras Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, termasuk Bupati Sidoarjo, dan Bupati Gresik soal penanganan virus corona atau Covid-19.
Widodo Iryansyah meminta ketiga kepala daerah tersebut untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menangani pandemi setelah PSBB Surabaya Raya berakhir.
Baca Juga: PSBB Surabaya Raya Berakhir, Begini Kata Gubernur Khofifah
Bukan tanpa alasan, Widodo menilai bahwa sampai saat ini para kepala daerah tersebut kurang serius menangani pandemi. Karenanya jumlah kasus Covid-19 di wilayah tersebut masih terus meningkat.
"Saya minta untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini jangan cuma pakai data, fakta atau drama dan sebagainya. Mari kita real semuanya," kata Widodo dalam rapat koordinasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/6/2020).
Widodo menuturkan, pemerintah daerah di Surabaya Raya tidak serius karena tak punya aturan tegas. Mulai dari Peraturan Wali Kota (Perwali) atau Peraturan Bupati (Perbup) terkait penanganan Covid-19 nihil.
Akibatnya, kerap terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat. Sebab, sejauh ini mereka yang melakukan pelanggaran hanya diberi peringatan, sehingga mengulanginya kembali di kemudian hari.
"Kalau memungkinkan Perwali dan Perbup dipertajam lagi. Berilah aturan Perwali dan Perbup dengan tegas. Kami siap mengawal,” ujarnya.
Baca Juga: Tiga Kepala Daerah Surabaya Raya Kompak Minta Tak Perpanjang PSBB, Protokol Diperketat
TNI-Polri Siap Kawal
Menurut Widodo, Panglima TNI bahkan telah menginstruksikan untuk membantu daerah dalam mendisiplinkan masyarakat di tempat-tempat keramaian dari tanggal 1 sampai 14 Juni 2020.
Adapun operasi tersebut akan dilakukan di bandara, stasiun, dan tempat layanan publik demi keselamatan bersama.
"Kita bantulah. Bahkan panglima TNI sudah menginstruksikan lewat telegram untuk kita melakukan operasi pengetatan protokol kesehatan selama dua minggu di tempat-tempat keramaian, dan ini sudah kami lakukan," ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.