BANJARBARU, KOMPAS.TV - Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berterima kasih atas kunjungan yang dilakukan tiga pejabat negara dari pemerintahan pusat ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (7/6/2020).
Ketiga pejabat itu tak lain adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendi, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Ketua Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Doni Monardo.
Baca Juga: Warga Kalimantan Selatan yang Ikut Tabligh Akbar di Gowa Diminta Lapor dan Periksakan Diri
Ketiga pejabat pusat itu telah membantu menangani wabah Covid-19 di Kalimantan Selatan.
Sahbirin menyadari peningkatan jumlah kasus di Kalsel sangat tinggi dan membuat pemerintah daerah sempat kaget melihat cepatnya penularan yang terjadi di masyarakat.
“Belum pernah saya dihadapkan kepada situasi seperti sekarang. Kami memang terkaget, tetapi kami tidak putus asa. Bersama-sama para Bupati dan Wali Kota serta seluruh komponen masyarakat, kami mencoba mengendalikannya,” kata Shabirin saat pemaparan di Kantor Gubernur.
Semua sumber daya, menurut Shabirin, difokuskan untuk mengendalikan covid-19.
Jumlah tempat tidur di rumah sakit yang semula hanya 22 tempat tidur, sekarang sudah ditingkatkan menjadi 600 tempat tidur.
Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP), Slamet Mulsiswanto menjelaskan, bahwa kemampuan pemeriksaan yang dilakukan laboratorium telah ditingkatkan dari semua hanya 68 spesimen menjadi 400 spesimen setiap harinya.
“Kalau harus melakukan pemeriksaan 24 jam, kami siap apabila dibantu jumlah tenaga laboratoriumnya,” kata Slamet.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menambahkan, keterlambatan testing dan hasil pemeriksaan laboratorium menyebabkan informasi tentang warga yang terpapar covid-19 terlambat diketahui.
Sehingga langkah pencegahan pun terlambat dilaksanakan.
“Peningkatan kasus terkonfirmasi terjadi karena testing lebih masif dilakukan. Tetapi karena keterbatasan laboratorium yang ada di Banjarmasin, informasi yang kami dapatkan pun terlambat diperoleh dan penularan terjadi begitu cepat,” kata Ibnu Sina.
Doni Monardo mengatakan, Menkes Terawan telah membawa dua alat tes polymerase chain reaction untuk diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kalsel.
"Dalam kunjungan ini Menkes membawa plasma konvalesen, ventilator, rapid test, dan alat pelindung diri," ujar Doni, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/6/2020).
Baca Juga: Bertambah 109, Positif Corona di Kalsel Capai 1142 Kasus
Sebelumnya diberitakan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta warga Kalimantan Selatan yang sempat hendak mengikuti tabligh akbar di Gowa, Sulawesi Selatan untuk melaporkan diri.
Kesadaran untuk memeriksakan diri merupakan kunci untuk mencegah penularan covid-19 di wilayah Kalsel.
Doni Monardo menyampaikan permintaan tersebut saat mengunjungi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit di Banjarbaru, hari Minggu (7/6/2020).
Bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Doni diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mensupervisi penanganan covid-19 di Jawa Timur, Kalsel, dan Sulsel.
“Saya mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalsel bahwa ada sekitar 2 ribu warga Kalsel yang sempat datang ke acara tabliq akbar di Gowa. Namun sekarang baru sekitar 900 warga yang melapor dan memeriksakan diri,” jelas Doni.
Menurut Doni, kesadaran untuk memeriksakan diri sangat penting agar penularan bisa dicegah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.