KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa angkat bicara mengenai status Kota Surabaya menjadi zona hitam penyebaran virus corona atau Covid-19.
Menurut dia, warna pada peta sebaran Covid-19 di Surabaya bukanlah hitam, namun merah tua.
Fungsinya tentu untuk memudahkan siapa saja yang melihat radar Covid-19 di Jatim.
Baca Juga: Surabaya Zona Hitam Corona, Pemkot Heran Jakarta yang Lebih Banyak Malah Merah
Ketika warnanya semakin merah tua, lanjut Khofifah, hal ini berarti tingkat penyebarannya kian rawan serta jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 semakin tinggi.
"Warna ini untuk menilai yang terkonfirmasi positif lebih banyak, jadi merah gelap atau merah tua, tapi ada kesan itu menghitam," kata Khofifah saat wawancara dengan Kompas TV, Kamis (4/6).
"Tapi kalau di-zoom saya rasa bukan hitam tapi merah gelap," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Kota Surabaya menjadi zona hitam penyebaran virus corona (Covid-19).
Dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak beberapa hari belakangan.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengaku heran dengan warna hitam tersebut.
Menurutnya, tidak ada indikator ilmiah tentang pelabelan zona hitam untuk Kota Surabaya.
"Pertanyaan saya, Jakarta yang angkanya di atas Surabaya, ada enggak warnanya hitam? Itu pertanyaan saya, ini yang tadi didiskusikan," kata Fikser, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: Sindir Pemprov Jatim, Pemkot: Surabaya Zona Hitam, Setelah Itu Dikasih Warna Apa Lagi?
Fikser mengingatkan, pemberian warna tak bisa dilakukan sesuka hati. Hal itu harus berdasarkan landasan keilmuan yang pasti.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur pun diminta menjelaskan makna warna dalam peta penyebaran Covid-19 tersebut.
Fikser menyebut DKI Jakarta saja tak memasang warna hitam, namun masih warna merah dalam peta penyebaran Covid-19 mereka.
"Ini yang bikin kita jadi bertanya, kenapa Surabaya dikasih itu (warna hitam). Seharusnya dikasih alasan-alasan di Provinsi Jatim," ujar dia.
Fikser menyayangkan penetapan warna hitam dalam peta penyebaran Covid-19. Padahal, Pemkot Surabaya terus bekerja untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kita ini bekerja dan kerja kita ini betul-betul bisa dilihat. Jadi kalau kita sih, kita menyayangkan warna hitam itu karena secara keilmuan tidak dijelaskan," kata dia.
Fikser mengaku tak tahu alasan Pemprov Jatim memberikan warna tersebut.
"Kan yang kasih warna ini Pemprov Jatim, kalau ditanyakan ke kami, kami enggak bisa ngomong, karena bukan kami yang bikin. Mereka yang menentukan," jelas Fikser.
Baca Juga: Tim Medis Terpapar Corona Bertambah Jadi 83 Orang di Surabaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.