"Belum bisa dipastikan karena pemeriksaannya dilakukan secara tertutup dari pihak Mabes Polri dan juga Polda Sultra," ucapnya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Buton, AKP Reda Irfanda, mengaku tidak memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan atas pemanggilan Ruslan Buton.
"Tanyakan sama pihak yang berwenang, saya tidak punya kewenangan karena pemeriksaannya dilakukan secara tertutup," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro, menilai surat terbuka Ruslan Buton tersebut tak hanya bersifat politis.
Baca Juga: Ini Kata Mereka Soal Komunikasi Jokowi Selama Pandemi - ROSI (Bag1)
Namun juga menimbulkan kegaduhan yang sangat tidak elok di tengah situasi pandemi wabah virus corona atau Covid-19.
"Ya tentu sangat politis. Dan sangat tidak elok di tengah Bangsa Indonesia sedang mengalami musibah corona," kata Ngasiman Djoyonegoro dikutip dari Tribunnews.com.
Pria yang akrab disapa Simon itu menambahkan surat terbuka Ruslan Buton kepada Presiden Jokowi sangat politis karena dari awal Pilpres 2019 Ruslan Buton berseberangan dengan Jokowi.
"Kan di Pilpres 2019 kemarin ia pendukung 02. Jadi, tak menuntut kemungkinan memang ada skenario-skenario tertentu untuk menciptakan ketidakstabilan keamanan nasional," ujarnya.
Simon pun berharap kepada aparat keamanan tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Apalagi video tersebut substansinya sebenarnya pernah beredar sebelum Pilpres 2019 (Reborn). Viralnya video tersebut dan di tengah situasi sekarang memunculkan tanda tanya besar.
Baca Juga: Barisan Emak-Emak Militan Minta Jokowi Mundur Jadi Presiden
"Perlu dilakukan penelusuran siapa orang di belakang Ruslan Buton. Saya melihat ada agenda tertentu yang sedang direncanakan. Video itu substansinya kan sebelum pilpres, (namun ada polesannya) kenapa diviralkan lagi sekarang," kata Simon.
Namun demikian, Simon optimistis bahwa aparat keamanan pasti bisa mengatasi masalah ini. Ia yakin aparat keamanan sudah malakukan mitigasi dan penelusuran-penelusuran.
"Ya tapi kita optimis aparat kita pasti bisa mengatasinya," ucap Simon.
Simon pun berharap dalam situasi yang masih bernuansa Lebaran seperti sekarang ini, saatnya suluruh anak bangsa menjaga persatuan, bersikap teduh, dan saling memaafkan.
"Saat Lebaran, harusnya semua anak bangsa bersatu dan saling memaafkan. Hindari kegaduhan. Hindari pertikaian," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.