Alih-alih mereda, justru Rusdi malah semakin marah dan emosi. Ia mengambil parang lalu keluar rumah. Oleh istrinya Rusdiana pintu depan dikunci agar Rusdi tak bisa masuk.
"Tapi Rusdi kembali masuk kerumah lewat dapur. Kemudian terjadilah penyerangan itu," kata Arma.
Di saat itulah, datang Sertu Aliansyah untuk melerai pertikaian pasangan suami istri tersebut. Namun, rupanya Rusdi tak terima pamannya ikut campur dan melerai pertengkarannya dengan Rusdiana.
Baca Juga: Polisi Penembak Istri dan Anggota TNI Diamankan, Kapolres Sebut akan Diproses Hukum
Rusdi kemudian menyabetkan senjata tajam berupa parang kepada Sertu Aliansyah dan istrinya Rusdiana. Kedua korban terluka di bagian dada hingga tembus mengenai paru-paru.
"Lukanya di dada. Mungkin tusukan, karena lukanya cukup dalam dan terus mengeluarkan darah," ucap Arma.
Kedua korban lantas dilarikan ke RSUD Balangan untuk mendapat pertolongan medis. Arma mengaku mengantarkan korban ke RSUD Balangan.
Menurut Arma, saat melakukan penyerangan terhadap kedua korban, Rusdi tidak dalam kodisi mabuk. Lelaki itu memang dikenal tak pernah mabuk-mabukan.
Pelaku akhirnya langsung ditangkap dan dibawa ke Polsek Paringin usai terjadi insiden berdarah tersebut.
Baca Juga: Kronologi Polisi Tembak Istri dan Anggota TNI Hingga Terkapar, Berawal Curiga Saat Pulang Usai Dinas
Anggota TNI meninggal dunia Sertu Aliansyah, dimakamkan secara militer. Pemakaman militer digelar di TPU Gunung Pandau, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan.
Adapun pelaksananya yakni jajaran Kodim 1001/Amuntai-Balangan yang akan dipimpin Danramil Juai, Kapten Inf Tajuddin Noor sebagai inspektur upacara.
Ucapan duka pun mengalir atas kepergian almarhum Sertu Aliansyah yang merupakan anggota Kodim 1008/Tanjung tersebut.
"Pemakaman secara militer akan digelar di Paringin untuk almarhum," kata Dandim 1001/Amuntai-Balangan, Letkol Inf Ali Ahmad Satriyadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.