"Satu jam lebih anak saya di ambulans. Bahkan oksigennya sampai habis di mobil (ambulans). Setelah berdebat dengan petugas akhirnya mereka terima," kata Rydha.
Berdebat dengan Petugas Medis
Setelah diizinkan masuk ke Instalasi Gawat Darurat, bayi mungil itu ditangani sesuai prosedur pasien Covid-19.
Rydha mengatakan, beberapa tenaga medis RSUP M Djamil sempat berdebat dengan keputusan itu.
Salah seorang petugas medis RSUP M Djamil keberatan pasien anak dibawa ke ruangan Covid-19.
Tapi upaya penanganan terlambat. Sekitar tiga jam Rydha dan suami menunggu tenaga medis menangani bayinya.
"Dari pukul 14.00 WIB kami sampai, hingga pukul 17.00 WIB, tidak ada yang memberikan pertolongan apa-apa. Sampai akhirnya anak saya meninggal dunia," jelas Rydha.
Baca Juga: Berikut Kondisi Ibu dan Bayi 7 Bulan Yang Terpapar Corona...
Kecewa
Rydha mengaku kecewa dengan perlakuan itu. "Mereka lebih mementingkan tes Covid-19 kepada semua pasien yang datang ke IGD dibanding lebih dulu menyelamatkan nyawa seorang anak bayi umur satu bulan yang dalam kondisi sangat kritis," jelas Rydha.
Bahkan, kepulangan jenazah bayinya pun dipersulit. Jenazah Isyana baru bisa dibawa pulang sekitar pukul 21.30 WIB.
"Hampir empat setengah jam baru bisa dibawa pulang. Itupun pulang sendiri karena sudah tidak sanggup lagi menunggu lama lantaran tidak ada kepastian," kata Rydha.
Rydha menyebut, tak ada petugas yang berani keluar saat dirinya berada di depan ruang administrasi. Seluruh petugas terlihat ketakutan.
"Tidak ada satu pun dari mereka yang datang menghampiri kami. Memberikan penjelasan. Dari pukul 17.00 WIB anak saya meninggal hingga pukul 21.00 WIB, juga tak satu pun dari mereka yang masuk ke ruangan," jelas Rydha.
Sekitar pukul 21.00 WIB, ada salah satu perawat yang baru saja memulai shift kerja masuk ke ruangan Isyana.
"Dia kaget melihat anak saya sudah membeku dan membuat murka suami saya," terang Rydha.
Baca Juga: Reaksi Hotman Paris Ketemu Ibu dan Bayinya Tak Pakai Masker Jualan di Pinggir Jalan
Respons RSUP M Djamil Padang
Sementara itu, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPDI) RSUP M Djamil Padang, Gustianof belum bisa memberikan keterangan lebih banyak terkait insiden itu.
Gustianof mengaku masih mengumpulkan data dan keterangan dari peristiwa tersebut.
"Kami sedang kumpulkan data dan keterangan. Nanti, kami akan berikan keterangan resmi," jelas Gustavianof.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.