Baca Juga: Kronologi Terbongkarnya Markas Persembunyian KKB, Berawal dari Interogasi Penyuplai Amunisi
Era memastikan proses penyelidikan terhadap jaringan TK maupun anggota KKB lainnya masih akan berlanjut. Pihaknya pun akan menyampaikannya secara transparan.
Era pun meminta kepada masyarakat jangan percaya terhadap media yang menuduh aparat menembak masyarakat tanpa ada dasar.
"Aparat sudah melakukan upaya paksa sesuai SOP yang ada, seperti saudara Ivan yang ditangkap dalam keadaan sehat karena tidak melakukan perlawanan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Kamis (9/4/2020) dua anggota KKB tewas dalam kontak senjata dengan aparat gabungan TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika.
Keduanya tewas setelah terlibat kontak tembak dengan aparat gabungan. Ketika itu, aparat gabungan akan menyergap kelompok tersebut disebuah rumah kayu yang dijadikan tempat persembunyian.
Selain menewaskan 2 anggota KKB, seorang berinisial IS (Ivan Sambom) juga berhasil diamankan.
Penyergapan dilakukan setelah sebelumnya aparat mengamankan enam orang sebagai penyuplai bama kepada KKB, pada Selasa (7/4/2020) lalu.
Baca Juga: 2 Anggota KKB Penyerang PT Freeport Tewas Saat Baku Tembak dengan TNI-Polri
Dimana, dari hasil interogasi dan penyelidikan di lapangan serta dari beberapa informasi, tim kemudian melakukan analisa dugaan tempat persembunyian KKB.
Aparat sudah bisa memetakan lokasi tempat persembunyian KKB, serta jariangannya yang mendukung kelompok separatis tersebut.
Era memastikan, pihaknya akan tetap melakukan tindakan tegas dengan melakukan pegejaran terhadap KKB yang telah melakukan tindakan melawan hukum.
"Sampai saat ini aparat gabungan TNI Polri masih melakukan pengejaran terhadap KKB. Untuk mencegah masuknya dukungan bama dan amunisi, akan ada peningkatan patroli dan razia terutama di daerah jalur perlintasan KKB," kata Era.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.