SEMARANG, KOMPAS.TV – Satu dari tiga pasien di Jawa Tengah berhasil sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 atau virus corona. Dia adalah Purwanti.
Warga asal Solo itu mengaku tertular virus corona dari sang suami setelah mengikuti sebuah seminar di Bogor.
Namun, saat menjalani perawatan di RSUD Moewardi Solo, suaminya meninggal dunia karena positif virus corona.
Baca Juga: Pemprov Jateng Gelontorkan 1,4 T Untuk Tangani Corona, Ini Rinciannya
Saat diperiksa, Purwanti mengaku tak merasakan gejala batuk dan pilek, apalagi demam tinggi dan sesak napas. Dia hanya sering kali merasa haus saat diisolasi di rumah sakit.
Dalam sebuah cuplikan video percakapannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kabar bahagia ini ia ceritakan bagaimana saat-saat awal terjangkit virus corona hingga akhirnya sembuh dan dinyatakan negatif.
"Dari awal tu gak kerasa apa-apa tu pak sampai sekarang. Waktu dirawat saya ditanya dokter keluhannya apa, ndak ada. Cuma waktu di rumah sakit itu rasane ngelak (haus) gitu lho pak. Minum terus gitu rasane (rasanya) cuma itu thok (aja)” ujar Purwanti kepada Ganjar melalui sambungan telepon, Minggu (29/3/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Kemudian, Purwanti menjelaskan saat pertama kali ia tertular dari suaminya.
Awalnya, suaminya mengikuti sebuah seminar di Bogor pada 24-29 Februari 2020. Malam hari sepulang dari Bogor, suaminya mulai mengalami demam.
Ia pun berinisiatif memberi obat warung biasa ke suaminya.
"Waktu itu kan malem pak, terus cuma diobati biasa sampai pagi. Pagi kok saya pegang gini kok masih anget gitu, Pak. Terus saya periksa ke klinik. Terus habis itu udah reda panasnya. Tapi hari Jumat kok panas lagi terus dibawa ke RS Yarsis. Dokter bilang bapak sakit tipes," katanya.
Baca Juga: Lansia Paling Rentan, Anies Minta RT dan RW Beri Perhatian Khusus
Selanjutnya, karena malam harinya sang suami menderita demam tinggi, lantas diopname selama dua hari sampai akhirnya dirujuk ke RSUD Moewardi hingga meninggal dunia dan dinyatakan positif corona.
Saat pemakaman suami, Purwanti mengaku masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Ndak ada yang boleh ikut ke pemakaman katane, Pak. Keluarga ndak boleh ikut,” katanya.
Kendati demikian, ia merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT karena masih diberikan kesembuhan dari penyakit corona.
Purwanti pun membeberkan resepnya untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi vitamin dan empon-empon jamu khas Jawa.
“Dari awal Bapak (almarhum suami) masuk ke Moewardi, saya setiap hari minum vitamin itu lho, Pak. Saya di rumah gitu sama kakak juga dibuatin jamu. Ramuan jamu-jamu itu lho, Pak. Macam-macam jamu, semua empon-empon dicampur jadi satu tak minum," bebernya.
Kepada masyarakat, Purwanti berpesan agar tetap di rumah selama terjadi wabah corona ini.
“Sementara ini di rumah saja dulu, jangan keluar-keluar. Jaga kesehatan semua. Allah bener-bener sayang kalih kula (dengan saya), Pak,” jelasnya.
Baca Juga: Jubir Presiden Tegaskan Keringanan Kredit Diutamakan untuk Masyarakat yang Positif Corona
Menurut Ganjar, daya tahan Purwanti berarti terbilang cukup kuat.
“Saya doakan semua juga sayang kepada kita semua, pada keluarga. Jaga kesehatan terus ya, Bu, ya. Saya doakan sehat terus. Mudah-mudahan yang lainnya juga belajar dari kita semua, dari panjengan semua nggih bu,” kata Ganjar mengakhiri percakapannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.