Kompas TV regional berita daerah

Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Siswa SMPN 6 Tasikmalaya Delis Sulistina

Kompas.tv - 12 Maret 2020, 11:16 WIB
polisi-gelar-rekonstruksi-pembunuhan-siswa-smpn-6-tasikmalaya-delis-sulistina
Pelaku pembunuhan Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong adalah ayah kandungnya sendiri berhasil ditangkap Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Kamis (27/2/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Penulis : Tito Dirhantoro

Baca Juga: Polisi Tambah 5 Tahun Hukuman Penjara pada Pembunuh Siswa SMP Delis Sulistina

Anom Karibianto, mengungkapkan alasan pelaku nekat membunuh korban karena kesal dimintai uang sebesar Rp400 ribu.

Uang sebanyak itu diketahui diperlukan korban untuk membiayai kegiatan study tour ke Bandung yang diadakan sekolah.

Dari keterangannya kepada polisi, pelaku merasa emosi lantaran tak memiliki uang sebanyak itu. Namun, anaknya tetap ngotot meminta uang tersebut untuk ikut kegiatan sekolah.

“Delis sebagai korban pembunuhan oleh ayahnya sendiri karena emosi korban meminta uang untuk biaya studi tour sekolahnya ke Bandung,” kata Anom.

Anom menjelaskan, pelaku membunuh korban dengan cara mencekiknya di sebuah rumah kosong dekat tempat kerja pelaku. Sebelumnya, keduanya memang terlibat cek cok.

Baca Juga: Sebelum Dibunuh Ayahnya, Siswa SMPN 6 Tasikmalaya Delis Sulistina Minta Uang Rp400 Ribu

"Awalnya korban minta uang Rp400 ribu, tapi tak bisa dipenuhi pelaku. Lantas, keduanya terlibat cek cok sampai pelaku emosi mencekik korban sampai tewas," ujar Anom.

Setelah dipastikan tewas, lanjut Anom, pelaku pun sempat membiarkan jasad anaknya berada di rumah kosong tersebut. Kemudian pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya.

Baru setelah pulang kerja, pelaku membawa jenazah anaknya itu ke sekolah memakai sepeda motor. Selanjutnya, pelaku membuang jasad anaknya ke gorong-gorong SMPN 6 Tasikmalaya.

"Setelah mengakui anaknya tewas, pelaku langsung membawa jenazah korban ke gorong-gorong sekolahnya sekaligus tempat penemuan mayat korban sebulan lalu," kata Anom.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x