Kompas TV regional jawa barat

Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter Kandungan di Garut, Pihak Klinik Jelaskan Alasan Pasang CCTV

Kompas.tv - 16 April 2025, 08:56 WIB
dugaan-pelecehan-seksual-oleh-dokter-kandungan-di-garut-pihak-klinik-jelaskan-alasan-pasang-cctv
Tangkapan layar video Dokter MSF diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien saat melakukan pemeriksaan USG di salah satu klinik di Garut, Jawa Barat. (Sumber: Tribunjabar.id/Istimewa)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

GARUT, KOMPAS.TV – Pengelola klinik tempat terjadinya dugaan pelecehan seksual oleh MSF, dokter spesialis kandungan di Garut, Jawa Barat, memasang kamera pemantau atau CCTV di ruang praktik setelah mendapat keluhan dari pasien.

Mengutip pemberitaan Tribunnews.com, Rabu (16/4/2025), dugaan pelecehan seksual oleh Dokter MSF terhadap pasien saat pemeriksaan ultrasonografi (USG) tersebut viral di media sosial.

Pengelola klinik, dr Dewi Sri Fitriani, menjelaskan, pihak klinik memasang kamera pemantau atau CCTV setelah ada keluhan dari pasien.

"Ya sempat ada keluhan dari pasien," ucapnya kepada awak media, Selasa (15/4/2025).

Baca Juga: [FULL] Update Proses Hukum Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter Kandungan di Garut: Pelaku di Mana?

Hasilnya, ditemukan rekaman bahwa MSF diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya.

Diberitakan sebelumnya, video seorang pria yang diduga merupakan doker spesialis kandungan tengah melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) terhadap pasien wanita menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, pria itu diduga melakukan pelecehan terhadap seorang pasien perempuan yang sedang diperiksanya.

Menanggapi video dugaan pelecehan seksual tersebut, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) Kombes Pol Surawan menyebut terduga pelaku sudah diamankan.

"Dokter sudah diamankan," ucapnya, Selasa.

Menurut Kombes Surawan, sejauh ini ada dua korban yang melaporkan kejadian serupa.

"Sementara saat ini ada dua korban," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Garut AKP Joko Prihatin menuturkan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke TKP dan mengantongi identitas dokter itu.

Polisi juga mengimbau kepada korban untuk segera melaporkan kejadian tersebut, agar memudahkan proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung.

"Saat ini kita masih menyelidiki, dan kita sedang bikin tim gabungan dari Polda dan Polres untuk menyelidiki kasus viral tersebut,” tambahnya.


Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan, pihaknya tengah meminta Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) untuk menangguhkan sementara Surat Tanda Registrasi (STR) yang bersangkutan.

"Kemenkes sudah koordinasi dengan KKI untuk menonaktifkan sementara STR-nya sambil menunggu investigasi lebih lanjut," ujar Aji saat dihubungi wartawan pada Selasa (15/4/2025).

Sementara, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyebut video dugaan pelecehan seksual itu terjadi pada Juni 2024 di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Kesehatan Garut dr Leli Yuliani melalui keterangannya, Selasa (15/4/2025), menyatakan, saat ini terduga pelaku sudah tidak praktek di tempat tersebut.

Baca Juga: Sederet Fakta Pelecehan Seksual oleh Dokter Kandungan di Garut, Begini Kata Dinkes dan Pihak Klinik

"(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut," ujarnya.

Ia membenarkan bahwa dulu sempat ada laporan ke dinas kesehatan tentang dugaan pelecehan, namun kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Leli juga mengaku pihaknya belum melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

Ia menyebut terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), namun dari riwayat prakteknya diketahui terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

"Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut)," ungkapnya.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Tribunnews.com

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x