KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memastikan dirinya akan mengganti uang sebesar Rp200 ribu kepada sopir angkutan kota (angkot) yang mengalami pemotongan uang kompensasi, dan melakukan proses hukum terhadap oknum pemotong uang tersebut.
Mengutip pemberitaan Kompas.tv, Dedi mengatakan dirinya sudah mengetahui adanya keluhan dari sopir angkot yang mengalami pemotongan uang kompensasi sebesar Rp200 ribu.
“Ramai kemarin, sopir angkot merasa dipotong Rp200 ribu oleh oknum-oknum tertentu. Begini, saya akan melakukan dua hal,” kata dia.
Menurut Dedi, uang sebesar Rp200 ribu sangat berarti bagi para sopir angkot karena itu bisa mencukupi kehidupan selama empat hari.
Baca Juga: Sejumlah Sopir Angkot Keluhkan Dugaan Pemotongan Uang Kompensasi dari Dedi Mulyadi
“Pertama, Rp200 ribu itu berarti bagi mereka, artinya bahwa bisa untuk mencukupi kehidupan selama empat hari lho. Ibu-ibunya masak senilai Rp50 ribu per hari, jadi empat hari lumayan.”
“Untuk itu, sopir-sopir angkot yang dipotong jangan cemas ya, saya akan menyiapkan Rp200 ribu lagi sebagai uang pengganti,” tuturnya.
Dedi kemudian mengingatkan para oknum yang melakukan dugaan pemotongan, bahwa mereka tidak akan bisa tenang.
“Tetapi, untuk oknum yang melakukan pemotongan dengan alasan bantuan sukarela, Anda nggak bisa tenang,” kata Dedi.
“Saya tetap bahwa proses hukum harus berjalan, karena saya tidak suka hal-hal yang bersifat premanisme, dan saya tidak suka uang kecil dipotong lagi,” tegasnya.
Oleh sebab itu, lanjut Dedi, keduanya akan berjalan secara adil, yakni proses hukum dan penggantian uang Rp200 ribu untuk para sopir.
“Untuk itu, yuk kita jalan dua-duanya, aspek hukum saja berjalan tidak akan bisa mengembalikan uang Rp200 ribu, tapi uang Rp200 ribu dikembalikan oleh saya dan kemudian yang hukumnya tetap berjalan. Itu namanya adil.”
Sebelumnya diberitakan, sejumlah sopir angkot di Kabupaten Bogor mengeluhkan adanya dugaan pemotongan uang kompensasi dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebesar Rp 200.000 per kepala oleh oknum petugas.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Beber Alasan Larang Study Tour di Sekolah Jabar: Banyak Orang Tua Terpaksa Meminjam
Dedi Mulyadi memberikan uang kompensasi kepada sopir angkot, kusir delman, penarik becak hingga pengemudi ojek agar tidak beroperasi selama arus mudik dan balik Lebaran 1446 Hijriah.
Kompensasi sebesar Rp3 juta per orang itu diberikan dalam dua tahap dengan rincian, uang tunai Rp1 juta dan paket sembako senilai Rp500.000 yang dibagikan dua tahap, sebelum dan sesudah Lebaran.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, para sopir sukarela menyerahkan uang kepada Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU).
"Tadinya sopir memberikan seikhlasnya ke KKSU, tetapi kemudian berkembang, ada pemotongan Rp200.000," kata Dadang di Pos Dishub Gadog, Puncak Bogor, Jumat (4/4/2025).
Menurutnya, informasi simpang siur informasi di media sosial tentang adanya pemotongan uang kompensasi oleh Dishub atau Organda tidak benar.
Ia berpendapat hal itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara para pihak.
"Terkait informasi yang di luar yang simpang siur dalam artian dari mulai Organda, Dishub, dengan KKSU, dan pemilik kendaraan kita sudah sepakat bahwa yang tersampaikan oleh kemarin di sampaikan ke Gubernur itu sama sekali tidak benar. Hal ini karena miskomunikasi."
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.