SORONG, KOMPAS.TV – Kondisi tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang dibobol menggunakan sendok oleh tujuh narapidana (napi) memang sudah rapuh.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolresta) Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menjelaskan hal itu menjawab pertanyaan mengenai dugaan para napi melarikan diri dengan cara membobol tembok menggunakan sendok.
“Jadi memang tembok lapas ini kan memang sudah rapuh, seperti itu. Memang lokasi lapas ini sering terjadi banjir, sehingga tembok ini lama-lama menjadi rapuh dan mudah dijebol,” kata dia dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (3/4/2025).
Baca Juga: Tujuh Narapidana Kabur dari Lapas Kelas II-B Sorong, Polisi Bentuk Tim Khusus!
Ia menduga ketujuh narapidana yang melarikan diri tersebut telah mempelajari kondisi dan karakter tembok sebelum melakukan aksinya.
“Makanya dari para warga binaan ini mempelajari karakter tembok ini memang gampang untuk dijebol.”
“Dengan menggunakan sendok memang membutuhkan waktu yang tidak singkat, namun demikian mereka pada akhirnya berhasil menjebol tembok itu,” tuturnya.
Ia menambahkan, para napi tersebut diduga membutuhkan waktu berhari-hari untuk membobol tembok menggunakan sendok.
Mereka juga menyembunyikan lubang tembok yang dibuat di bawah tempat tidur dengan menutupinya menggunakan gorden.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.