JAKARTA, KOMPAS.TV – Polisi menetapkan seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) yang mengeroyok anggota tentara nasional Indonesia (TNI) berinisial DK (32) sebagai tersangka.
Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di Jalan Gandaria Tengah V, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/10/2024) pukul 02.00 WIB.
Mengutip laporan jurnalis Kompas TV, Bongga Wangga, Sabtu (2/11/2024), peristiwa itu terekam kamera pengawas atau CCTV.
Awalnya, DK sedang minum kopi di sebuah kedai, di Jalan Gandaria Tengah, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tiba-tiba datang delapan orang nyang diduga merupakan anggota ormas menggunakan empat sepeda motor.
Baca Juga: Viral, Siswa SMA Di Makassar Di Duga Dikeroyok Kakak Kelas
Mereka menanyakan keberadaan seorang juru parkir. Namun, karena DK tak mengenal pria yang dicari, anggota TNI ini menyarankan para pelaku untuk bertanya ke orang lain.
Jawaban korban tersebut menyebabkan para pelaku marah. Mereka kemudian memukul wajah dan leher korban.
Mendapat serangan yang mendadak, korban pun berdiri dan hendak melawan, tetapi ia kembali diserang pelaku lain dengan senjata tajam.
Korban pun menghindar dan memilih berlari hingga dikejar oleh para pelaku bersenjata tajam. Penyerangan ini sempat disaksikan oleh beberapa orang yang berada di lokasi kejadian.
Korban yang mengalami luka memar di bagian wajah akhirnya melaporkan kejadian ini ke petugas perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan yang sedang berpatroli tak jauh dari lokasi.
Polisi langsung menyisir tempat kejadian perkara kemudian meringkus seorang pelaku bernama Abi Rezaldi (26), yang diduga dalam keadaan mabuk.
“Korban lalu menerangkan bahwa dia tak tahu di mana Jayadi. Salah satu dari pelaku kemudian memukul korban menggunakan tangan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Metro Kebayoran Baru, Kompol Nunu Suparmi, saat dikonfirmasi, Jumat (1/11/2024), dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Rombongan Pengantar Jenazah Keroyok Pemotor di Samarinda, 3 Orang Jadi Tersangka
“Korban lalu berusaha menghindar, tetapi oleh pelaku yang lain korban dikejar menggunakan sajam dan dianiaya,” lanjut Nunu.
Ia menuturkan, korban tidak mengalami penusukan dan tidak mengalami luka. Namun, mengalami pengancaman menggunakan senjata tajam (sajam) berupa samurai.
“Yang jelas, ada pemukulan di wajah dan di leher. Menurut keterangan korban, pelaku lain juga menggunakan sajam,” kata Nunu.
Saat ini, polisi masih mengejar pelaku lain.
“Untuk pelaku lain, yang berjumlah delapan orang, masih dilakukan pengejaran,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.