Sejumlah guru pun diperiksa namun mereka mengaku tidak tahu kejadian pemukulan yang dituduhkan.
”Sampai akhirnya, sama penyidik diarahkan untuk datang ke rumah orangtua siswa untuk meminta maaf. Kami bertanya kenapa sampai minta maaf padahal tidak melakukan,” kata Katiran.
“Tapi dijawab biar kasusnya cepat selesai. Lalu, kami tanya lagi kalau ternyata nanti tidak diterima dan menjadi tersangka bagaimana? Tidak apa-apa kata penyidik,” ceritanya.
Katiran dan Supriyani serta kepala sekolah, pun mendatangi rumah pelapor. Supriyani meminta maaf jika ada salah, namun tetap tidak mengaku melakukan pemukulan.
Pihak keluarga pelapor tetap marah, dan berjanji akan ada kejelasan beberapa hari ke depan.
Baca Juga: MK Sebut Guru Honorer Harus Diprioritaskan Jadi PPPK
Katiran pun menerima panggilan untuk pemeriksaan di Polsek Baito, di situlah menurutnya permintaan uang damai itu terjadi.
Kompas.TV terlah berusaha menghubungi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Konawe Selatan, AKBP Febry Syam melalui pesan Whatsap, namun belum ada tanggapan.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Baito, Ipda Muhammad Idris, menyebut Aipda WH dan istrinya, N, membuat laporan kasus penganiayaan usai mendapat kabar anaknya dipukul menggunakan gagang sapu.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, penyidik memanggil Supriyani untuk memberikan keterangan, namun terlapor tak mengakui perbuatannya.
“Awalnya sebelum ada LP (laporan polisi) saya sudah berusaha mediasi karena orang tua korban minta petunjuk ke saya,” kata Idris, Senin (21/10/2024), dikutip TribunnewsSultra.com.
“Saya sampaikan kita cari solusinya dan kita selesaikan secara kekeluargaan,” tambahnya.
Saat itu, lanjut Idris, Aipda WH mengaku akan mencabut laporan jika Supriyani mengakui perbuatannya dan meminta maaf.
“Setelah itu saya panggil ibu guru ke kantor dan ketika tiba di kantor langsung ibu guru mengatakan kapan saya pukul kamu sambil menunjuk dan pelototi korban.”
Orang tua korban mengaku memiliki bukti berupa keterangan dari 2 siswa SD yang melihat korban dipukul.
“Kedua saksi merupakan teman korban dan melihat langsung kejadian tersebut,” tambahnya.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.