JAKARTA, KOMPAS.TV – Polisi menangkap pria berinisial FA yang menodongkan pistol ke sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
FA menodongkan pistol pada petugas PPSU saat mereka tengan memangkas ranting pohon di depan rumah FA, Kompleks Buncit Indah, Jalan Mimosa, Pejaten Barat, Selasa (15/10/2024) sekitar pukul 08.30 WIB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan, FA juga berkata kasar pada para petugas PPSU.
“Tiba-tiba pelaku membuka jendela rumahnya di lantai dua dan memanggil (PPSU) dengan berkata kasar. Selanjutnya, pelaku mengacungkan pistol ke arah PPSU untuk berhentikan aktivitas,” kata Ade Ary Syam dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024), dikutip Kompas.com.
Para petugas PPSU tersebut memangkas ranting pohon di depan rumah FA berdasarkan perintah Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar yang menerima permintaan pemangkasan dari Ketua Paguyuban Kompleks Buncit Indah.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penembakan di Kota Batu
Belakangan diketahui, ternyata permohonan pemangkasan ranting pohon tersebut atas permintaan kakak ipar FA.
Asep pun memerintahkan petugas PPSU memangkas ranting pohon di depan rumah FA karena khawatir menimpa pejalan kaki atau pengendara ketika turun hujan lebat.
Setelah mendapat perintah, tujuh anggota PPSU datang ke depan rumah FA sambil membawa mesin potong.
“Sampai di lokasi, mereka izin kepada sekuriti, diperbolehkan, dan pada saat proses penebangan juga sudah minta izin kepada orang rumah tersebut, tante dari pelaku yang didampingi oleh tim admin paguyuban,” ungkap Asep, Rabu (16/10/2024).
Mereka pun melaksanakan tugas setelah mendapatkan izin. Namun, tiba-tiba, dari jendela lantai dua rumahnya, FA berteriak, berkata kasar, dan menodongkan pistol ke anggota PPSU.
Para petugas PPSU yang ketakutan langsung merapikan alat dan terbirit-birit ke pos sekuriti Kompleks Buncit Indah.
“Akhirnya anak-anak, Koordinator PPSU telepon saya, melaporkan. Karena posisi saya sedang menghadiri rapat, sekitar pukul 10.00 WIB, saya menuju ke TKP bersama Binmas (Satuan Pembinaan Masyarakat) lalu dengan ketua paguyuban,” imbuh Asep.
Di lokasi, mereka bertemu dengan FA dan kakak iparnya didampingi oleh ketua paguyuban.
FA mengaku telah menodongkan pistol ke arah anggota PPSU yang sedang memangkas ranting pohon di depan rumahnya karena merasa tidurnya terganggu oleh suara yang ditimbulkan pemangkasan ranting pohon tersebut.
“Yang bersangkutan mengaku tidurnya terganggu, karena dia baru tidur sekitar pukul 02.00 WIB, terganggu dengan (suara) mesin potong itu,” lanjut Asep.
“Dia bilang, ‘Saya tidak tahu kalau ada pohon tumbang, biasanya juga saya yang merapikan’,” kata Asep menirukan perbincangan dengan FA.
Seusai bertemu dengan FA, Asep meninggalkan lokasi dan langsung melaporkan FA ke Polsek Pasar Minggu.
Asep melaporkan FA ke polisi karena merasa bertanggung jawab melindungi anggota PPSU.
“Anak-anak saya sedang bertugas, PPSU membantu warga. Tetapi ketika mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh, ya saya juga harus memperjuangkan hak mereka, melindungi mereka,” jelasnya.
Baca Juga: Kronologi Penembakan Remaja Perempuan di Kamar Indekos oleh Orang Tak Dikenal
“Alasannya, tidak lebih dan tidak kurang, saya adalah bapaknya dari anak-anak saya, dan saya harus melindungi anak-anak saya. Sampai saat ini anak-anak saya trauma, lho,” pungkas Asep.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela bersama tim mendatangi rumah FA. Namun, FA mengunci rumah dari dalam.
“Di situlah negosiasi berlangsung karena rumah terkunci. Akhirnya sekitar pukul 13.00 WIB, dia membuka kunci, baru polisi masuk melakukan pemeriksaan, ditemukan ada senjata tajam golok dan pistol,” kata Asep.
Polisi pun menangkap FA untuk menjalani proses hukum.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.